Ekspansi berlanjut, capex emiten sawit Grup Indofood pada 2020 diproyeksi Rp 1,6 T



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit Grup Indofood, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum menyatakan, operasional pengembangan perusahaan tidak terganggu meski Indonesia dilanda pandemi Covid 19. Hingga semester I-2020, jumlah belanja modal atau capital expenditure (capex) yang diserap Lonsum adalah sebesar Rp 136 miliar.

Direktur Utama Lonsum Benny Tjoeng memperkirakan, serapan capex Lonsum hingga akhir tahun 2020 dapat mencapai Rp 500 miliar. Capex tersebut digunakan untuk aktivitas penanaman baru pada lahan seluas 700 hektare (ha) dan penanaman kembali tanaman buah, seperti karet, kakao, dan teh yang kurang lebih mencapai 1.000 ha.

Sebagai gambaran, per Juni 2020, lahan tertanam inti yang dimiliki Lonsum adalah seluas 115.000 ha. Sebanyak 82% atau 95.045 ha diisi oleh kelapa sawit. Dari jumlah tersebut, 85.629 ha merupakan lahan yang menghasilkan, sedangkan 9.416 ha belum menghasilkan.

Kemudian, sisa lahan tertanam inti lainnya dimanfaatkan untuk karet, kakao, dan teh. Selain itu, Lonsum juga memiliki lahan tertanam plasma kelapa sawit sebesar 31.621 ha. 

Baca Juga: Harga CPO Naik, Saham LSIP Makin Menarik

Di samping untuk penanaman baru dan penanaman kembali, capex Lonsum tersebut turut diperuntukkan bagi perawatan tanaman yang belum menghasilkan. "Belanja modal tersebut juga akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik di Kalimantan Timur, membangun perumahan karyawan, dan perbaikan jalan," ungkap Benny dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/9).

Menurut dia, alokasi capex terbesar adalah untuk pembangunan satu pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur. Pabrik ini memiliki kapasitas 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam.  

Meskipun begitu, sebenarnya, kemajuan pembangunan pabrik ini sedikit terlambat. "Yang tadinya kami harapkan selesai tahun ini, kini kami perkirakan baru bisa commissioning pada awal April 2021," ucap Benny. 

Sejauh ini, Lonsum memiliki 12 PKS dengan kapasitas 2,6 juta ton TBS per tahun. Di samping itu Lonsum juga memiliki empat lini karet remah, tiga lini karet lembaran, satu pabrik teh, dan satu pabrik kakao. 

Untuk lima tahun ke depan, Lonsum masih akan fokus untuk meremajakan tanaman yang sudah tua dengan produktivitas yang sudah menurun. Lonsum juga bakal terus melakukan penanaman baru di lahan yang saat ini belum tertanam.

Baca Juga: Harga CPO cetak rekor, simak rekomendasi saham emiten perkebunan dari analis berikut

Editor: Wahyu T.Rahmawati