Ekspansi bisnis, bank pelat merah berburu modal ventura



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bank pelat merah yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tengah bergegas untuk memiliki perusahaan modal ventura (PMV). Ini dilakukan guna memenuhi kewajibannya menyetor modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang mengelola LinkAja.

BTN misalnya, pada 29 Agustus 2019 mendatang akan meminta persetujuan dari RUPSLB untuk mengakuisisi PT Sarana Papua Ventura.

“Dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha perusahaan, BTN berencana mengambilalih saham PT Sarana Papua Ventura secara bertahap,” tulis perseroan dalam panggilan RUPSLB.


Sebelumnya Plt. Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu sempat menyatakan kepada Kontan.co.id bahwa PMV yang dibidiknya berukuran kecil dengan aset yang cuma Rp 5 miliar.

Baca Juga: Siap suntik modal ke LinkAja, BTN akan akuisisi Sarana Papua Ventura

“Akhir tahun kami harapkan akuisisi modal ventura dapat selesai. Sementara soal perusahaan modal ventura yang akan diakuisisi sebenarnya berukuran kecil, nilai asetnya hanya sekitar Rp 5 miliar,” kata Nixon belum lama ini.

Meski enggan merinci berapa dana yang disiapkan untuk mengempit saham Papua Ventura, Nixon bilang akuisisi tersebut merupakan bagian dari ekspansi anorganik dengan dana yang disiapkan sebesar Rp 1 triliun.

Selain untuk mengakuisisi modal ventura, dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan aset manajemen, hingga persiapan pelepasan unit usaha Syariah (UUS).

Sementara di Finarya, BTN diproyeksikan mulai melakukan penyertaan modal dalam tahap kedua yang paling lambat dilakukan pada 31 oktober 2019. Targetnya BTN akan mengempit 6,13% saham Finarya.

Sedangkan BNI sudah mulai menanamkan modalnya di Finarya akhir Juli lalu dalam penyertaan modal tahap pertama. Lantaran belum memiliki PMV, bank berlogo angka 46 ini menggunakan PT BNI Sekuritas untuk menyuntik Finarya.

Penyertaan modal BNI ke Finarya telah dilakukan dengan menyuntik modal BNI Sekuritas senilai Rp 225 miliar. Sementara targetnya, BNI kelak akan menyertakan modal hingga kepemilikan di Finarya mencapai 17,03%.

Sementara General Manager Pengelola Perusahaan Anak BNI Afien Yuni Yahya menjelaskan BNI akan mendirikan PMV secara mandiri, alih-alih melakukan akuisisi terhadap PMV yang sudah ada.

"Saat ini kami sedang dalam kajian, sejauh ini kecenderungan kami untuk mendirikan PMV baru,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8).

Baca Juga: Benamkan modal di LinkAja, BNI akan dirikan modal ventura

Afien menambahkan, PMV yang kelak didirikan ini pun tak hanya berfungsi sebagai kendaraan untuk setor modal Finarya, melainkan untuk mendukung ekspansi digital BNI. Melalui PMV, BNI kelak akan turut melakukan penyertaan modal ke perusahaan teknologi finansial.

Sementara targetnya modal ventura tersebut setidaknya bisa berdiri pada tahun ini. Bank tertua di Indonesia ini juga telah menyiapkan dana RP 600 miliar untuk pendiriannya.

“Rp 600 miliar nanti akan menjadi modal dasar PMV yang dibentuk. Semoga tahun ini kami bisa merampungkan pendiriannya,” lanjut Afien.

Sedangkan dua bank pelat merah lainnya, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri (BMRI) sudah memiliki modal ventura yaitu PT BRI Ventura Investama, dan PT Mandiri Capital Indonesia.

Dua PMV tersebut juga sudah digunakan untuk melakukan penyertaan modal ke Finarya. BRI dan Bank Mandiri kelak juga akan memiliki 17,03% saham di Finarya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi