KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan loan to value (LTV) untuk pembelian rumah membawa angin segar bagi sektor properti dalam negeri. Sentimen positif tersebut juga berpotensi dikecap PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang sepanjang paruh pertama tahun ini menoreh penjualan yang cukup solid. Apalagi, emiten properti ini masih memiliki sejumlah proyek baru yang berpotensi menambah pundi-pundi keuangannya hingga akhir tahun. Analis Trimegah Sekuritas Wisnu Budhiargo, mengatakan, kebijakan pelonggaran LTV berpotensi kian mendukung prapenjualan CTRA yang selama ini didominasi oleh produk dengan kisaran harga Rp 1 miliar - Rp 2 miliar per unit. "Kebijakan LTV memberi insentif, khususnya bagi first-time buyer CTRA. Dengan begitu, kelihatannya CTRA bisa memenuhi target penjualannya sebesar Rp 7,7 triliun di akhir tahun nanti," kata Wisnu. Tak cuma itu, Wisnu menambahkan, kebijakan LTV sejatinya juga memberi keuntungan bagi pengembang. Ia menjelaskan, setelah penandatanganan akad kredit, biasanya pengembang baru dapat mencairkan 40% nilai kreditnya setelah menyelesaikan tanggung jawab pembangunan tahap awal terlebih dahulu.
Ekspansi Ciputra Development masih berlanjut, simak rekomendasi analis berikut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan loan to value (LTV) untuk pembelian rumah membawa angin segar bagi sektor properti dalam negeri. Sentimen positif tersebut juga berpotensi dikecap PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang sepanjang paruh pertama tahun ini menoreh penjualan yang cukup solid. Apalagi, emiten properti ini masih memiliki sejumlah proyek baru yang berpotensi menambah pundi-pundi keuangannya hingga akhir tahun. Analis Trimegah Sekuritas Wisnu Budhiargo, mengatakan, kebijakan pelonggaran LTV berpotensi kian mendukung prapenjualan CTRA yang selama ini didominasi oleh produk dengan kisaran harga Rp 1 miliar - Rp 2 miliar per unit. "Kebijakan LTV memberi insentif, khususnya bagi first-time buyer CTRA. Dengan begitu, kelihatannya CTRA bisa memenuhi target penjualannya sebesar Rp 7,7 triliun di akhir tahun nanti," kata Wisnu. Tak cuma itu, Wisnu menambahkan, kebijakan LTV sejatinya juga memberi keuntungan bagi pengembang. Ia menjelaskan, setelah penandatanganan akad kredit, biasanya pengembang baru dapat mencairkan 40% nilai kreditnya setelah menyelesaikan tanggung jawab pembangunan tahap awal terlebih dahulu.