Ekspansi di tiga kota, Paramount siapkan Rp 1 T



JAKARTA. Paramount Land mulai keluar dari zona Tangerang-Banten untuk memperlebar jaringan bisnis di sektor properti. Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International alias Paramount Land mengatakan, pihaknya akan mendirikan properti di kawasan Semarang, Manado, dan Balikpapan.

Jika dihitung-hitung, perusahaan akan menginvestasikan dana lebih dari Rp 1 triliun untuk membangun properti di tiga kota tersebut. Detailnya, perusahaan menginvestasikan dana sebesar Rp 250 miliar di Semarang, Rp 500 miliar di Manado, dan sisanya di Balikpapan.

Di Semarang, Paramount Land akan membangun properti di atas luas tanah 9 hektar (ha). Tahap awal, perusahaan akan membangun perumahan (landed house) sebanyak 200 unit dengan harga Rp 750 juta-Rp 1,2 miliar per unit. “Kami menyasar segmen kelas menengah,” katanya kepada KONTAN, kemarin.


Selanjutnya, perusahaan akan membangun ruko bernama Paramount Square dengan penawaran harga mulai Rp 1,6 miliar per unit. Pembangunan ruko ini untuk memperoleh pendapatan bergulir (recurring income). “Kami sudah meluncurkan proyek ini 2 bulan lalu, sedangkan ground breaking akan dilakukan dalam waktu dekat,” tambahnya.

Ervan bilang, perusahaan juga tengah membentuk masterplan untuk pembanguan properti di dua kota lain. Misalnya, perusahaan akan membangun landed house dan properti komersial di atas luas tanah 20 ha di Manado-Sulawesi Utara. Rencanya, Paramount Land akan meluncurkan proyek ini di akhir tahun 2015.

Kemudian, perusahaan yang berpusat di Tangerang ini akan membangun landed house dan properi komersial di atas luas tanah sebesar 40 ha di Balikpapan-Kalimantan Timur.

Alasan perusahaan membangun landed house dan ruko di tiga kota tersebut, karena konsumen kelas menengah masih mengidamkan memiliki rumah di atas tanah, bukan berupa bangunan. Apalagi, harga rumah tidak berbeda jauh dengan apartemen.

Target penjualan Rp 3 triliun

Ervan mengakui, kondisi perekonomian yang lesu ini menurunkan daya beli masyarakat di sektor properti. Namun, selama pendapatan (gaji) belum turun dan pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak marak maka masyarakat masih akan membeli rumah untuk kebutuhan tempat tinggal. “Permintaan rumah di kelas menengah dan bawah masih tinggi,” kata Ervan.

Menurutnya, kondisi seperti ini adalah waktu yang tepat untuk membeli rumah karena pengadaan (supply) lebih besar, harga rumah stabil, dan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) sedang rendah.

Adapun, Paramount Land membidik penjualan (marketing sales) sebesar Rp 3 triliun sampai akhir tahun 2015, dengan realisasi perolehan penjualan sebesar Rp 1,05 triliun per semester I/2015 atau 35% dari target. Sedangkan, target perolehan laba sebesar Rp 800 miliar pada akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri