KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi pembukaan gerai bakal mempertebal pendapatan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT). Kinerja positif emiten pengelola gerai Alfamart ini diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Untuk diketahui, Alfamart (AMRT) berencana membuka sekitar 1.000 gerai baru di tahun 2024, dengan fokus utama di wilayah luar pulau Jawa. Langkah ekspansi AMRT tersebut berpotensi menambah total jumlah gerai yang dikelola menjadi 23.310 gerai pada akhir tahun ini. Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menilai, pembukaan gerai baru AMRT nantinya bakal terasa dalam jangka panjang.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Sektor Barang Konsumen Primer Semakin banyaknya gerai baru akan memperluas konektivitas antar toko AMRT yang bisa dimanfaatkan dalam integrasi progses logistik dan bisa digunakan untuk layanan antar barang melalui toko Alfamart. Semakin tersedianya Alfamart di berbagai daerah juga dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan begitu, toko Alfamart dapat terus menjadi pilihan menarik bagi masyrakat umum ketimbang belanja di tempat lain. "Dengan layanan dan jumlah barang yang semakin lengkap, bakal membuat masyarakat cenderung datang ke Alfamart," ujar Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (29/10). Nico berujar, ekspansi AMRT mungkin akan berdampak pada kinerja karena butuh biaya besar untuk membuka gerai baru. Namun mungkin dampaknya hanya jangka pendek, sembari menunggu balik modal dari ekspansi pembukaan gerai tersebut. Selain itu, penambahan gerai dipandang positif bagi AMRT karena bisa mendorong pembangunan dua distribusi center yang baru seperti di Gorontalo dan Palopo. Perluasan pusat distribusi ini diharapkan dapat menstabilkan biaya distribusi AMRT untuk mengimbangi biaya ekspansi pembukaan gerai baru. Nico melanjutkan, AMRT juga terus meningkatkan penetrasi teknologi ke dalam sistem layanan toko seperti Alfagift. Ekosistem digital ini menjadi nilai tambah bagi para pelanggan Alfamart.
Baca Juga: Sektor Barang Konsumen Primer Masuk Tren Menguat, Ini Rekomendasi Sahamnya Nico tetap optimistis terhadap AMRT yang tercermin dari pergerakan saham telah melewati target harga dari Pilarmas Investindo Sekuritas. Sebelumnya, Nico merekomendasikan Buy untuk AMRT dengan target harga sebesar Rp 3.450 per saham. "Target kami sudah terpenuhi tahun ini di level Rp 3.450 per saham. Jadi sementara inevstor taking profit, kalau sudah untung," imbuh Nico. Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menganalisis pergerakan AMRT dalam jangka pendek masih cenderung datar (sideways) dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Dari sisi MACD masih berada di area positif, namun sudah mulai melandai dan waspadai akan adanya deadcross. Dari Stochastic, pergerakannya sudah masuk ke area netral. "Pergerakan AMRT masih berada di fase uptrendnya dan masih didominasi oleh volume pembelian. MACD dan Stochastic masih berada di area positifnya," jelas Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/10).
Baca Juga: Intip Saham-Saham Favorit yang Paling Banyak Dikoleksi Investor Asing dalam Sepekan Herditya mencermati, posisi support bagi AMRT berada di level Rp 3.000 per saham dengan posisi resistance diperkirakan di level Rp 3.580. Dalam jangka panjang, AMRT direkomendasikan Buy on Weakness dengan potensi pergerakan harga menyentuh level Rp 3.820 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi