Ekspansi ke Afrika, UNSP sudah habiskan dana Rp 93,13 M



JAKARTA. Rencana PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berekspansi ke Afrika bukan isapan jempol. Buktinya, perusahaan ini sudah menghabiskan dana yang cukup besar.Berdasarkan laporan keuangan kuartal II 2010, biaya untuk proyek pengembangan perusahaan tercatat sebesar Rp 688,01 mliar. Biaya pengembangan proyek UNSP ini naik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 659,48 miliar.Proyek yang menghabiskan dana cukup besar antara lain proyek Sarolangun, yakni sebesar Rp 100,32 miliar. Angka ini turun dari Juni 2009 yang mencapai Rp 114,79 miliar. Dalam proyek ini, UNSP berencana mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan penanaman seluas 1.920 hektare (ha).Sementara, menduduki posisi kedua yakni proyek internasional yang mencapai Rp 93,13 miliar. Dalam proyek ini, UNSP berencana mengembangkan perkebunan karet seluas 4.000 ha di Liberia, Afrika Barat. UNSP telah menghabiskan dana tersebut untuk survey lapangan dan pengurusan perijinan.Sayangnya, walau telah menghabiskan dana yang cukup besar hingga saat ini proyek pengembangan di Afrika ini belum kunjung terlaksana. Presiden Direktur UNSP Ambono Janurianto belum bisa berkomentar. "Saya sedang berada di luar negeri," katanya. Namun, Ambono pernah mengungkapkan jika proyek ini diharapkannya bisa terlaksana.Sedangkan Bambang Aria Wisena, Direktur UNSP juga mengatakan hal senada. "Saya sedang cuti, dan berada di luar negeri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie