Ekspansi lagi, TPIA berharap tax holiday



JAKARTA. Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk akan menggelar ekspansi lagi berupa pembangunan pabrik etilena kedua. Oleh karena itu, emiten saham berkode TPIA itu berharap mendapatkan fasilitas pengurangan pajak atau tax holiday untuk pabrik etilena kedua.

Suryandi, Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, menyatakan, pendirian perusahaan baru tersebut untuk menyesuaikan syarat mendapatkan tax holiday. "Dalam waktu tiga bulan ini akan kami persiapkan," kata Suryandi, di Wisma Barito, Jakarta (21/3)

Merujuk PMK Nomor 159/PMK.010/2015, perusahaan yang mengajukan tax holiday bisa memperoleh keringanan pajak hingga 20 tahun. Menurut Suryandi, keringanan pajak yang bisa diperoleh TPIA bisa berupa potongan pajak antara 20%-25% per tahun.


Yang jelas, tax holiday yang akan diajukan tersebut untuk pembangunan pabrik cracker etilena kedua. "Saat ini status rencana pembangunan pabrik masih studi kelayakan, harapannya tahun 2021 bisa rampung," jelas Suryandi.

Untuk pembangunan pabrik cracker etilena kedua ini, nilai investasi yang dipersiapkan sekitar US$ 2,4 miliar. Sebelum menambah pabrik kedua, TPIA sudah meningkatkan produksi cracker etilena pertama pada akhir 2015 lalu sebesar 860.000 ton dengan investasi US$ 380 juta.

Belum cukup sampai disitu, produksi pabrik etilena pertama akan ditingkatkan lagi pada tahun 2019 mendatang. "Kami berencana meningkatkan produksi etilena di pabrik pertama menjadi 960.000 ton," kata Suryandi.

Ditambah proyek pabrik etilena kedua, TPIA menargetkan produksi sebanyak 1,96 juta ton per tahun pada 2121. Saat ini, TPIA mengklaim menguasai pasar produk kimia dasar seperti plastik sebesar 30%-40%. "Kalau pabrik kedua selesai, pangsa pasar kami naik atau lebih dari 50%," klaim Suryandi.

Asal tahu saja, TPIA belakangan ini getol berekspansi. Tahun depan, pabrik Butadiene milik anak perusahaan Barito Pacific ini juga menambah kapasitas produksi 37.000 ton, menjadi 137.000 ton per tahun. Untuk rencana ekspansi ini, TPIA akan menggelontorkan investasi sekitar US$ 40 juta.

Tak hanya itu, TPIA juga menambah pabrik polietilena berkapasitas 400.000 ton per tahun dengan investasi sekitar US$ 300 juta- US$ 400 juta. Pembangunan pabrik polietilena ini memakan waktu lama, dan diproyeksikan baru akan rampung tahun 2020.

Suryandi menambahkan, khususpembangunan pabrik polietilena, pihaknya akan menggandeng Toyo Engineering. Toyo akan membantu pembuatan grand design pabrik polietilena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini