Ekspansi mendorong pertumbuhan kinerja SILO



JAKARTA. Kinerja PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) terbilang positif pada tahun 2016. Pertumbuhan SILO diprediksi masih bisa berlanjut pada tahun ini ditopang ekspansi yang dilakukan.

Dari laporan keuangan perusahaan tercatat pendapatan masih naik 24% menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 4,14 triliun. Sedangkan laba bersih juga naik 59% menjadi Rp 94,09 miliar dari Rp 61,70 miliar.

Peningkatan pendapatan didorong dari naiknya pertumbuhan pasien admisi rawat inap mencapai 18% dan blended rawat jalan mencapai 19%. Sementara utilisasi tempat tidur juga naik mencapai 64% dari 208 tempat tidur dari tahun sebelumnya 60%. Sehingga rata-rata pendapatan per pasien meningkat 4% dan 6% dari pasien rawat inap dan rawat jalan.


Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi mengatakan dari sisi profitabilitas, kinerja marjin kotor masih cenderung stagnan. Hanya naik tipis 1,06% menjadi 29,45%, sedangkan marjin laba bersih tertekan dari 1,7% menjadi 1,6%.

Indikator kinerja operasional SILO masih membaik juga didorong kontinuitas mencapai 50 rumah sakit hingga 2019. Tahun lalu SILO berhasil melakukan penyelesaian tiga rumah sakit. ”Tahun ini diharapkan 8 rumah sakit rampung,” katanya dalam riset (2/3).

Walaupun kontribusi rumah sakit lama tercatat menurun menjadi 51% dari 53% di tahun sebelumnya, yang digantikan kenaikan porsi rumah sakit baru yang naik menjadi 35% dari 29%.

Menurut Akhmad jika rumah sakit itu melayani BPJS juga akan semakin meningkatkan pendapatannya. Salah satu keuntungannya adalah potensi kenaikan volume pasien yang menjadi pengguna BPJS. SILO sendiri sudah mendaftarkan tiga rumah sakit yang menerima layanan jaminan kesehatan pemerintah ini.

Senada Analis BCA Sekuritas Analis Jennifer F Yapply mengatakan penambahan rumah sakit akan meningkatkan volume pasien mencapai 10,4% pada tahun ini. Di mana average sales price (ASP) juga naik 3,5%. ”Hal ini yang menjadi tulang punggung pertumbuhan SILO tahun ini,” kata Jennifer.

Dia memberi catatan adanya efisiensi biaya dan naiknya utilisasi penggunaan peralatan medis tahun ini. Sehingga marjin EBIT akan menjadi 5,8% tahun ini dari tahun lalu 5,6%.

Pada bottom line, dia mengantisipasi peningkatan pajak sebesar 40%, sehingga perhitungan net margin pada tahun ini mencapai 2,1% dari tahun lalu sebesar 1,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto