KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MPX Logistics International Tbk (
MPXL) menggali potensi cuan dari jasa transportasi material konstruksi. Punya prospek yang seksi, MPXL sedang menggeber ekspansi di tengah roda pembangunan yang terus berjalan. Emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Mei 2023 ini memiliki spesialisasi pada layanan transportasi di sektor konstruksi. Selain pengangkutan, MPXL melakukan aktivitas perdagangan material, khususnya semen serta
Fly Ash dan
Bottom Ash (FABA). MPXL terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup sebagai salah satu pengangkut limbah FABA terbesar. Mayoritas pelanggan MPXL merupakan perusahaan semen dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Selepas
Initial Public Offering (IPO), MPXL gencar mengincar kontrak dan pelanggan baru. Beberapa waktu lalu, MPXL menjalin kerja sama dengan Sinohydro–NEM Consortium untuk memasok semen dalam pembangunan Smelter Amman Mineral di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. MPXL sudah mulai mengangkut semen ke Sumbawa pada Juli ini, dengan volume pengangkutan perdana mencapai 2.300 ton. MPXL akan melakukan beberapa kali pengiriman ke Sumbawa secara bertahap selama 18 bulan ke depan.
Baca Juga: MPX Logistics (MPXL) Raih Kontrak Angkut Limbah PLTU MPXL juga telah menandatangani kontrak pengangkutan FABA PLTU sebanyak 660.000 ton dari perusahaan semen asal China yang berinvestasi di Indonesia, yakni PT Conch Cement Indonesia. Perolehan kontrak tersebut menjadi modal kepercayaan diri MPXL untuk mendongkrak kinerja di tahun ini. Apalagi, kinerja semester I-2023 MPXL terbilang cemerlang. MPXL mengantongi pendapatan sebesar Rp 63,50 miliar hingga Juni 2023, tumbuh 23,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. MPXL membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 4,34 miliar, meningkat 27,64% dari periode enam bulan pertama tahun 2022. Direktur Utama MPXL, Wijaya Candera, menyampaikan adanya kontrak-kontrak baru dengan nilai yang cukup besar menjadi pendorong utamanya. "Juga karena peningkatan permintaan jasa angkutan
customers existing. Selain itu, karena peningkatan produktivitas angkutan kami," kata Wijaya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7). Wijaya memproyeksikan pendapatan MPXL sepanjang tahun 2023 bisa mencapai Rp 155 miliar atau melonjak 34% secara tahunan. Sedangkan estimasi pertumbuhan laba bersih MPXL mencapai 103% menjadi Rp 12,2 miliar.
Baca Juga: MPX Logistics International (MPXL) Meneken Kontrak Baru Senilai Rp 35 Miliar Menggenjot Ekspansi
Guna meraih target pertumbuhan yang berkelanjutan, MPXL pun menyiapkan sejumlah agenda ekspansi. Antara lain dengan melirik peluang bisnis dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. "Kami sudah melakukan survei ke IKN dan sudah mulai mempersiapkan unit kendaraan untuk beroperasi dengan mitra kami untuk proyek IKN," ungkap Wijaya. Strategi lainnya, MPXL sedang mempersiapkan divisi baru untuk ekspansi ke segmen alat berat. "Kami juga sedang melakukan penjajakan dengan mitra untuk mendapatkan proyek penyewaan alat berat dan mulai beroperasi di kuartal keempat 2023," imbuh Wijaya. Guna menopang strategi ini, MPXL menggenjot belanja modal (capex). MPXL menambah anggaran capex dari rencana sebelumnya sebesar Rp 20 miliar menjadi Rp 32 miliar.
Baca Juga: MPX Logistics (MPLX) Angkut 2.300 Ton Semen Untuk Proyek Smelter Amman Capex MPXL dialokasikan untuk pembelian tanah dan renovasi
pool kendaraan, serta uang muka pembelian 38 unit truk. Hingga semester pertama, anggaran capex sudah terserap sebanyak 55%.
Sejalan dengan itu, MPXL juga sigap menyerap dana hasil penawaran umum. Dalam laporan per 30 Juni 2023 MPXL telah menggunakan dana sebesar Rp 35,28 miliar untuk modal kerja, pembelian lahan dan uang muka pembelian truk. Artinya, hanya dalam kurun waktu sekitar dua bulan, MPXL telah menyerap 90,04% dari hasil bersih dana IPO. Adapun, MPXL melepas 400 juta saham baru atau setara 20% kepemilikan dalam aksi IPO. Dengan mematok harga penawaran Rp 108 per saham, MPXL meraih dana segar sebesar Rp 43,20 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, hasil bersih yang dikantongi MPXL adalah Rp 39,18 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati