JAKARTA. PT Hanson International Tbk (MYRX) mencari tambahan modal untuk menggarap proyek propertinya. Perseroan akan menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) maksimal 10% modal disetor atau 1,533 miliar saham. Harga non-HMETD itu dipatok Rp 700 per saham. Dengan begitu, MYRX berpotensi menggalang modal tambahan senilai Rp 1,07 triliun. Penerbitan saham baru ini bisa berlangsung dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Nantinya, saham baru perseroan bakal diambil oleh satu atau beberapa investor strategis. "Investor yang akan menyerap saham tersebut baru akan diumumkan setelah rapat umum pemegang saham," ujar Benny Tjokrosaputro, Presiden Direktur MYRX kepada KONTAN, Kamis (8/10). MYRX akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) tersebut pada 16 November mendatang.
Ekspansi, MYRX tambah modal Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Hanson International Tbk (MYRX) mencari tambahan modal untuk menggarap proyek propertinya. Perseroan akan menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) maksimal 10% modal disetor atau 1,533 miliar saham. Harga non-HMETD itu dipatok Rp 700 per saham. Dengan begitu, MYRX berpotensi menggalang modal tambahan senilai Rp 1,07 triliun. Penerbitan saham baru ini bisa berlangsung dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Nantinya, saham baru perseroan bakal diambil oleh satu atau beberapa investor strategis. "Investor yang akan menyerap saham tersebut baru akan diumumkan setelah rapat umum pemegang saham," ujar Benny Tjokrosaputro, Presiden Direktur MYRX kepada KONTAN, Kamis (8/10). MYRX akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) tersebut pada 16 November mendatang.