Ekspansi Pasar, Transkon Jaya (TRJA) Perluas Layanan ke Tambang Nikel di Morowali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) mengatur strategi untuk ekspansi ke segmen industri pertambangan nikel. Emiten yang bergerak di bidang usaha penyewaan kendaraan untuk tambang ini menyasar pasar Morowali, Sulawesi Tengah.

Corporate Secretary Transkon Jaya Alexander Syauta mengungkapkan, langkah ini mempertimbangkan Morowali sebagai salah satu kawasan yang merajai industri nikel di Indonesia. Untuk menjaring pasar potensial itu, TRJA pun membuka kantor perwakilan di Kabupaten Morowali.

Pendirian kantor perwakilan di Morowali merupakan pemindahan dari kantor perwakilan Transkon Jaya yang sebelumnya berlokasi di Kota Makassar. 

"Sehingga Perseroan bisa lebih mudah menjangkau customer baru maupun menjaga hubungan baik dengan customer yang sudah ada," ujar Alexander dalam rilis yang disiarkan Selasa (7/2).

Baca Juga: Siapkan Capex Rp 600 Miliar, Transkon Jaya (TRJA) Incar Pertumbuhan Kinerja

Alexander mengatakan, memperluas jangkauan jenis industri menjadi salah satu strategi ekspansi TRJA. Emiten yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Agustus 2020 ini melihat nikel sebagai komoditas yang prospektif.

Tingkat permintaan nikel diproyeksikan terus meningkat seiring dengan penguatan tren energi terbarukan, termasuk bahan baku baterai kendaraan listrik. 

Dari sisi lokasi, Sulawesi masuk ke dalam jajaran daerah penghasil nikel utama di dunia, dan Kabupaten Morowali menjadi salah satu kontributor utamanya.

Sejak fokus ke ekspansi pada tahun 2020, jasa dari industri nikel mengisi hampir 10% dari portofolio Transkon Jaya. 

Baca Juga: Transkon Jaya (TRJA) Optimistis Raih Kontrak Baru Rp 650 Miliar pada Tahun 2023

"Perseroan optimistis bahwa angka tersebut akan terus bertambah, terlebih dengan pendirian kantor perwakilan di Kabupaten Morowali," imbuh Alexander.

Dari sisi pergerakan saham, TRJA menguat cukup stabil sejak awal tahun 2023. Secara year to date, harga saham TRJA naik 23,68%. Meski pada perdagangan Selasa (7/2) ditutup melemah 1,40% ke posisi harga Rp 282 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi