KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek pergudangan dengan konsep modern diperkirakan akan semakin cerah. Pasalnya, sektor perdagangan semakin banyak membutuhkan distribusi barang yang semakin efektif dan efisien terutama dengan perkembangan bisnis e-commerce belakangan ini. Potensi permintaan yang semakin meningkat ini mendorong sejumlah pelaku usaha pergudangan melakukan melakukan ekspansi. PT Mega Manunggal Properti Tbk (
MMLP) misalnya berencana membangun dua atau tiga gudang modern baru tahun 2018 dengan target luas area sewa atau
net leasable area (NLA) sekitar 100.000 meter persegi (m2). Timothy Eugene Alamsyah, Direktur MMLP mengatakan, pengembangan gudang baru itu ditaksir akan menelan investasi Rp 1,3 triliun. Ekspansi tersebut akan dilakukan oleh lewat PT Mega Khatulistiwa Properti yaitu perusahaan patungan perseroan dengan Government Singapore Investment Corporation Pte Ltd (GIC).
Lewat perusahaan patungan tersebut, MMLP telah mengembangkan empat pergudangan dimana satu gudang telah beroperasi sejak tahun 2016 yang disewa oleh Lazada. Sedangkan tiga lagi masih dalam proses pembangunan dengan total NLA 106.332 m2 yaitu di Cileungsi yang beroperasi kuartal I 2018, serta di Cibatu dan Cibitung yang ditargetkan beroperasi tahun ini. Timothy mengatakan, salah satu gudang yang akan dibangun tahun 2018 adalah perluasan gudang Lazada seluas 30.000 ha. Kemungkinan, pembangunannya akan dilakukan mulai kuartal I 2018. Sedangkan dua lagi kemungkinan akan dibangun di Cibitung dan Jababeka yang akan disewakan ke perusahaan 3PL. Saat ini, MMLP tercatat telah mengoperasikan lima gudang dengan luas NLA 195.000 m2. Selain gudang Lazada, perusahaan memiliki gudang yang sudah lama beroperasi yaitu Unilever Mega DC Bekasi, Li& Fung, Selayar Bekasi, dan Intirub Business Park Iⅈ di Halim. Dengan beroperasinya tiga gudang di Cibatu, Cileungsi dan Cibitung hingga kuartal I 2018, maka total luas NLA gudang MMLP mencapai 300.000 m2. Tak ketingggalan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA) juga terus melakukan pengembangan pergudangan lantaran permintaan yang terus meningkat. Perusahaan ini sedang membangun dua gudang sewa baru di Makassar dan Balikpapan dengan kapasitas masing-masing 10.000 meter persegi (m2). Gudang ini dibangun lewat anak usahanya PT SLP Surya Ticon Internusa (SLP) dan ditargetkan akan beroperasi pada November 2018. "Kedua gudang tersebut akan disewa oleh satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
consumer good," kata Erlin Budiman, Investor Relation SSIA. Dengan ekspansi tersebut maka total gudang sewa yang dimiliki SSIA lewat SLP akan meningkat 20.000 m2 tahun ini. SLP ini merupakan perusahaan patungan antara SSIA dengan Mitsui Co Ltd, dan Ticon Industrial Connection Plc. Saat ini, SLP sudah memiliki sudah memiliki kawasan pergudangan modern dan pabrik siap pakai di Suryacipta Teknopark Karawang seluas 20 ha. Di sana terdapat 26 unit gudang sewa dengan luas masing-masing 2.500 m2- 5.000 m2 dan pabrik siap pakai dengan kapasitas mencapai 150.000 m2. Gaet investor asing Lalu PT Kamadjaja Logistics juga berencana membangun pergudangan di Cibitung tahun depan. Di sana, perusahaan logistik ini memiliki lahan seluas 18 hektare (ha) dan sekitar 32.000 m2 di antaranya sudah dikembangkan menjadi kawasan pergudangan di mana 10.000 dikhususkan sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB). Ivan Kamadjaja, Chief Executive Officer Kamadjaja Logistics mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan ekspansi karena okupansi dari gudang yang tersedia (di luar PLB) sudah hampir penuh. "Semua lahan yang kita miliki di Cibitung memang akan dikembangkan jadi kawasan pergudangan. Kita akan bangun gudang baru dalam waktu satu tahun ke depan. Harapannya sudah mulai bangun di 2018 dan beroperasi 2019," kata Ivan. Untuk membangun gudang tersebut, Kamadjaja Logistics juga melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa investor termasuk dari asing. Oleh karena itu, lanjut Ivan, tidak tertutup kemungkinan pengembangan tersebut akan dilakukan bersama dengan partner. "Tapi ini masih dipelajari makan yang kira-kira lebih menguntungkan, apakah bangun sendiri atau berpartner," tambahnya. Menurut Anton Sitorus, Direktor Head of Research & Consultancy Savills Consultans Indonesia, prospek pergudangan akan semakin bagus ke depan karena ekonomi Indonesia memang ditopang oleh sektor konsumsi. Sementara konsumsi tersebut terkait dengan bisnis ritel dan perdagangan yang saat ini membutuhkan distribusi barang dan jasa yang semakin efektif dan efisien. "Kebutuhan akan distribusi yang lebih efisien itu diperkuat oleh pertumbuhan ecommerce yang membutuhkan ruang-ruang menyimpan barang yang bagus dan modern. Padahal selama ini pergudangan yang ada masih lebih banyak dengan konsep tradisional," kata Anton.
Dengan pertumbuhan e-commerce ini, lanjut Anton, maka permintaan akan fasilitas logistik akan mengarah pada pergudangan modern. Itu sebabnya, banyak pengembang pergudangan mulai melakukan ekspansi dan bahkan ada beberapa pemain asing yang akan mengembangkan pergudangan di Indonesia guna memenuhi permintaan tersebut. "Salah satu pemain asing yang mau membangun gudang di Bekasi adalah Logos Logistics yaitu perusahaan 3PL asal Asutralia. Dan ada juga beberapa investor lain yang berencana mau masuk tapi belum memberikan pengumuman ke publik di mana beberapa ada juga klien Savills," ungkap Anton. Menurutnya, pemain asing yang berencana masuk mengembangkan pergudangan di Indonesia menyasar Jabodetabek yang merupakan pusat market bisnis logistik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia