JAKARTA. Produsen kopi dalam kemasan, PT Santos Jaya Abadi merealisasikan rencana ekspansi usaha. Bentuknya adalah pendirian pabrik dan pembelian mesin senilai Rp 269 miliar. Ekspansi usaha ini guna meningkatkan produksi pabrik sebesar 16.000 ton per bulan, atau 30% dari kapasitas produksi terpasang saat ini. Namun, saat ini realisasi produksi pabrik baru sekitar 25% dari 16.000 ton, yakni sebanyak 4.000 ton per bulan. Pasalnya, produsen berkeinginan mengetahui terlebih dulu seberapa besar permintaan produk mereka di pasar.”Kami memang belum sepenuhnya menjalankan realisasi produksi. Saat ini baru 4.000 ton,” kata Chief Executive Officer (CEO) PT Kapal Api Global Ihsan Mulia Putri, Senin (14/9),Pabrik baru ini dibangun sejak tahun lalu dan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. Pabrik ini memiliki empat line dengan total produksi 16.000 ton per bulan. Kopi yang diproduksi antara lain Kapal Api dan ABC. Keyakinan ekspansi usaha ini mengingat kondisi konsumsi kopi di pasar dalam negeri yang masih cukup baik. Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengakui, sektor industri pengolahan kopi dinilai bakal terus berkembang. Terbukti dengan semakin banyaknya peminat kopi di dalam negeri maupun pemenuhan ekspor.
Ekspansi Produsen Kapal Api Senilai Rp 269 Miliar Terelisasi
JAKARTA. Produsen kopi dalam kemasan, PT Santos Jaya Abadi merealisasikan rencana ekspansi usaha. Bentuknya adalah pendirian pabrik dan pembelian mesin senilai Rp 269 miliar. Ekspansi usaha ini guna meningkatkan produksi pabrik sebesar 16.000 ton per bulan, atau 30% dari kapasitas produksi terpasang saat ini. Namun, saat ini realisasi produksi pabrik baru sekitar 25% dari 16.000 ton, yakni sebanyak 4.000 ton per bulan. Pasalnya, produsen berkeinginan mengetahui terlebih dulu seberapa besar permintaan produk mereka di pasar.”Kami memang belum sepenuhnya menjalankan realisasi produksi. Saat ini baru 4.000 ton,” kata Chief Executive Officer (CEO) PT Kapal Api Global Ihsan Mulia Putri, Senin (14/9),Pabrik baru ini dibangun sejak tahun lalu dan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. Pabrik ini memiliki empat line dengan total produksi 16.000 ton per bulan. Kopi yang diproduksi antara lain Kapal Api dan ABC. Keyakinan ekspansi usaha ini mengingat kondisi konsumsi kopi di pasar dalam negeri yang masih cukup baik. Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengakui, sektor industri pengolahan kopi dinilai bakal terus berkembang. Terbukti dengan semakin banyaknya peminat kopi di dalam negeri maupun pemenuhan ekspor.