Ekspansi Staffinc dari Sampingan Masuk Bisnis Layanan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenaga kerja merupakan aset penting bagi perusahaan. Namun, untuk mendapatkan pekerja yang handal dan sesuai kebutuhan kadang jadi urusan yang susah-susah gampang. Potensi inilah yang dimanfaatkan oleh Staffinc, startup pengelola sumber daya manusia.

Saat berdiri 2018 lalu, Staffinc yang kala itu masih bernama Sampingan, merupakan platform yang melayani informasi pekerjaan dan pengembangan bagi pekerja, khususnya pekerja kerah biru (blue collar) dan pekerja paruh waktu (freelancer).

Startup ini menyediakan kebutuhan tenaga kerja untuk beragam industri. Terutama sektor bisnis yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak, seperti logistik, ritel dan manufaktur.


Nah, saat pandemi berangsur pulih, tepatnya di tahun 2022, Sampingan mulai memperluas pasar. Industri yang potensial mulai digarap. Pilihan lalu jatuh pada bidang hospitality, yang menyasar industri pariwisata, makanan dan minuman, konvensi dan jasa lainnya.

Potensi di sektor ini memang cukup besar. Merujuk proyeksi Kementerian Ketenagakerjaan, kebutuhan tenaga kerja sektor hospitality sepanjang 2022-2025 mencapai 8,6 juta tenaga kerja.

Nah, untuk mempertegas ekspansi pasar tersebut, label Sampingan pun bersalin nama menjadi Staffinc.

"Staffinc saat ini menyediakan lebih banyak pekerja industri hospitality seperti front desk, dan housekeeping," kata Margana Mohamad, Chief Commercial Officer Staffinc kepada KONTAN, Kamis (18/5).

Baca Juga: Waspadai dominasi asing terhadap perusahaan startup di Indonesia

Sejauh ini hasil ekspansi yang digelar Staffinc diklaim cukup positif. Sejauh ini Staffinc sudah menjaring 1,7 juta tenaga kerja yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia. Hasil tersebut, kata Margana sudah melonjak hingga 70% ketimbang pencapaian dua tahun lalu, yang baru sanggup menggaet 1 juta pekerja.

Untuk merangkul lebih banyak pekerja, Staffinc bakal memanfaatkan jaringan yang sudah ada di 80 kota di Indonesia. Selain itu, startup ini bakal mengoptimalkan proses seleksi calon tenaga kerja secara digital. 

Pekerja yang bergabung dengan Staffinc juga akan memperoleh sejumlah keuntungan lewat program benefit pekerja. Jadi, pekerja yang bergabung bisa mengakses produk finansial yang tersedia. Seperti menarik gaji lebih awal, akses ke asuransi serta mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan.

Dengan layanan tambahan tersebut, Margana menargetkan jumlah pengguna Staffinc bisa bertambah hingga 1,7 juta pekerja lagi di akhir tahun ini. Jumlah perusahaan yang bergabung pun ditargetkan lebih banyak. Sayangnya, ia tidak menyebut jumlah perusahaan yang ditargetkan menggunakan jasa Staffinc.

Yang jelas, Margana berharap dengan strategi  tersebut, pendapatan Staffinc bisa naik dua kali lipat tahun ini dibanding  2022.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon