Ekspansi Surya Semesta Internusa (SSIA) terhalang situasi ekonomi global dan politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) diprediksi masih akan mencatat penurunan pada penjualan tanah kawasan industri di tahun ini. Hal ini disebabkan karena permintaan melambat.

Berdasarkan laporan keuangan SSIA, semester I-2018 terjadi penurunan pendapatan dari hasil penjualan tanah kawasan industri sebesar 94,78% dari Rp 90,2 miliar semester I-2017 menjadi Rp 4,7 miliar di periode yang sama tahun ini.

Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur Surya Semesta Internusa mengatakan, penuruan tersebut telah terjadi selama empat tahun berturut karena market untuk kawasan industri di Indonesia memang masih terbilang lambat.


“Untuk industri tiap tahun turun namun tahun ini memang cukup signifikan dan kita harapkan bisa lebih baik pada semester II,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8).

Menurut Johannes, sejauh ini SSIA telah berminat untuk ekspansi di sektor tersebut. Hanya saja belum dapat terealisasi karena masih wait and see akibat situasi ekonomi global dan politik di Indonesia yang dikhawatirkan akan berdampak pada keputusan yang diambil perseroan.

“Sebenarnya minat ada dan sudah ada beberapa mitra juga yang enquire hanya saja kendalanya masih wait and see karena tahun ini masih dibayang-banyangi situasi ekonomi global sehingga membuat perseroan berhati-hati untuk memilih ekspansi apa yang akan dilakukan,” ujarnya.

Meskipun begitu, tambah Johanes bukan berarti tahun ini perseroan tidak akan melakukan apa-apa mengingat sudah ada beberapa mitra yang menyatakan minat untuk ekspansi di bidang kawasan industri. 

“Kita harapkan semester II ini lebih baik atau paling tidak pada semester I-2019 kami bisa melakukan berbagai ekspansi untuk kawasan industri,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .