JAKARTA. Meski belum resmi menjadi anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk sudah mulai gencar berekspansi. Perusahaan yang akan mencatatkan diri sebagai emiten kedua di 2012 ini akan mengeluarkan ponsel murah berbasis Andoid.Komisaris Utama Tiphone Hengky Setiawan menyebut, produknya adalah ponsel lokal meski bukan hasil produksi dalam negeri. "Hape China tapi merek lokal. Dengan menjual seperti itu, harganya lebih murah," kata Hengky, Rabu (11/1). Adapun, ponsel-ponsel ini disebut produk lokal karena dikelola sendiri oleh manajemen dan tak perlu membayar royalti.Perusahaan yang bakal melantai di bursa pada Kamis (12/1) ini akan meluncurkan total 30 tipe ponsel baru murah ke pasaran. Beberapa diantaranya ponsel pintar (smartphone) berbasis Android. "Minimal ada 30 item. Harganya paling mahal Rp 1,5 juta. Termurah Rp 500 ribu. Kami kerja sama dengan China, dengan sistem qualcom," urainya.Hengky optimis dapat menjual satu juta ponsel baru di 2012. Mengingat, tidak seluruh masyarakat Indonesia tergolong mampu dan membeli ponsel berbasis Apple (Iphone) ataupun Blackberry. "Tiphone bermain di level low end, dengan harga standar Rp 500 ribu - Rp 1 juta," imbuhnya.Namun, dia menyangkal anggapan ponsel China-merek lokal adalah produk murahan. Menurutnya, produk seperti itu bukan termasuk produk-produk Tiphone. Hengky menambahkan, Tiphone punya jaringan ritel 200 toko, juga punya branch Office di 120 kota, dan jadi service center.
Ekspansi, Tiphone akan luncurkan 30 tipe ponsel baru
JAKARTA. Meski belum resmi menjadi anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk sudah mulai gencar berekspansi. Perusahaan yang akan mencatatkan diri sebagai emiten kedua di 2012 ini akan mengeluarkan ponsel murah berbasis Andoid.Komisaris Utama Tiphone Hengky Setiawan menyebut, produknya adalah ponsel lokal meski bukan hasil produksi dalam negeri. "Hape China tapi merek lokal. Dengan menjual seperti itu, harganya lebih murah," kata Hengky, Rabu (11/1). Adapun, ponsel-ponsel ini disebut produk lokal karena dikelola sendiri oleh manajemen dan tak perlu membayar royalti.Perusahaan yang bakal melantai di bursa pada Kamis (12/1) ini akan meluncurkan total 30 tipe ponsel baru murah ke pasaran. Beberapa diantaranya ponsel pintar (smartphone) berbasis Android. "Minimal ada 30 item. Harganya paling mahal Rp 1,5 juta. Termurah Rp 500 ribu. Kami kerja sama dengan China, dengan sistem qualcom," urainya.Hengky optimis dapat menjual satu juta ponsel baru di 2012. Mengingat, tidak seluruh masyarakat Indonesia tergolong mampu dan membeli ponsel berbasis Apple (Iphone) ataupun Blackberry. "Tiphone bermain di level low end, dengan harga standar Rp 500 ribu - Rp 1 juta," imbuhnya.Namun, dia menyangkal anggapan ponsel China-merek lokal adalah produk murahan. Menurutnya, produk seperti itu bukan termasuk produk-produk Tiphone. Hengky menambahkan, Tiphone punya jaringan ritel 200 toko, juga punya branch Office di 120 kota, dan jadi service center.