SHANGHAI. JPMorgan Chase & Co. makin ekspansif di China. Bank terbesar di Amerika Serikat ini kembali menanamkan modal sebesar 2,5 miliar yuan (US$ 394 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun) di Negeri Tembok Raksasa itu.Suntikan modal ini lantaran meningkatnya permintaan kredit di negara tersebut. Dengan demikian, total modal yang telah dibenamkan JPMorgan di China sudah mencapai 6,5 miliar yuan. "Tambahan modal ini akan membuat posisi bank dalam mengikuti aturan dan komitmen terhadap klien di China lebih baik," kata Chief Executive JPMorgan China Shao Zili dalam siarang persnya.Modal tambahn ini akan dipakai untuk menambah kantor cabang, pengembangan produk dan meningkatkan pengucuran kredit serta penambahan jumlah karyawan. Baru-baru ini, JPMorgan telah memperoleh retu dari China Bangking Regulatory Commission untuk membuka cabang di Suzhou. Langkah JPMorgan menambah modal ini mengekor bank-bank asing lainnya. Sebelumnya Australia & New Zealand Banking Group Ltd. dan DBS Group Holding telah melakukan langkah serupa. Mereka meningkatkan modal untuk memenuhi permintaan kredit.
Ekspansi usaha, JPMorgan suntik modal ke China
SHANGHAI. JPMorgan Chase & Co. makin ekspansif di China. Bank terbesar di Amerika Serikat ini kembali menanamkan modal sebesar 2,5 miliar yuan (US$ 394 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun) di Negeri Tembok Raksasa itu.Suntikan modal ini lantaran meningkatnya permintaan kredit di negara tersebut. Dengan demikian, total modal yang telah dibenamkan JPMorgan di China sudah mencapai 6,5 miliar yuan. "Tambahan modal ini akan membuat posisi bank dalam mengikuti aturan dan komitmen terhadap klien di China lebih baik," kata Chief Executive JPMorgan China Shao Zili dalam siarang persnya.Modal tambahn ini akan dipakai untuk menambah kantor cabang, pengembangan produk dan meningkatkan pengucuran kredit serta penambahan jumlah karyawan. Baru-baru ini, JPMorgan telah memperoleh retu dari China Bangking Regulatory Commission untuk membuka cabang di Suzhou. Langkah JPMorgan menambah modal ini mengekor bank-bank asing lainnya. Sebelumnya Australia & New Zealand Banking Group Ltd. dan DBS Group Holding telah melakukan langkah serupa. Mereka meningkatkan modal untuk memenuhi permintaan kredit.