JAKARTA. PT Tokio Marine Life Indonesia (TMLI) terus melebarkan sayapnya di industri asuransi jiwa. Perseroan yang berbasis di Jepang ini merogoh kocek hingga Rp 347 miliar untuk ekspansi usahanya di Indonesia. Edy Purwanto, Wakil Direktur Utama TMLI menjelaskan, untuk mendirikan kantor baru dan teknologi informasi saja, perseroan harus membayar Rp 47 miliar. “Sementara, untuk capital expenses (capex) secara keseluruhan, termasuk operasional, kira-kira biaya investasinya mencapai Rp 300 miliar,” kata Edy, kemarin (9/7). Adapun, biaya investasi tersebut dipergunakan untuk membuka total 14 kantor pemasaran sampai akhir tahun nanti. Di antaranya 10 kantor sudah dibangun di semester pertama tahun ini dan sisanya empat kantor akan didirikan di separuh kedua ini. Lalu, unit pemasaran ditargetkan menjadi 18 titik. Unit pemasaran ini sendiri sudah empat direalisasikan, menyusul 14 lainnya.
Ekspansi usaha, TMLI rogoh kocek Rp 347 miliar
JAKARTA. PT Tokio Marine Life Indonesia (TMLI) terus melebarkan sayapnya di industri asuransi jiwa. Perseroan yang berbasis di Jepang ini merogoh kocek hingga Rp 347 miliar untuk ekspansi usahanya di Indonesia. Edy Purwanto, Wakil Direktur Utama TMLI menjelaskan, untuk mendirikan kantor baru dan teknologi informasi saja, perseroan harus membayar Rp 47 miliar. “Sementara, untuk capital expenses (capex) secara keseluruhan, termasuk operasional, kira-kira biaya investasinya mencapai Rp 300 miliar,” kata Edy, kemarin (9/7). Adapun, biaya investasi tersebut dipergunakan untuk membuka total 14 kantor pemasaran sampai akhir tahun nanti. Di antaranya 10 kantor sudah dibangun di semester pertama tahun ini dan sisanya empat kantor akan didirikan di separuh kedua ini. Lalu, unit pemasaran ditargetkan menjadi 18 titik. Unit pemasaran ini sendiri sudah empat direalisasikan, menyusul 14 lainnya.