KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) siap menambah sebanyak dua armada kapal tanker LPG raksasa atau Very Large Gas Carrier (VLGC) pada pertengahan tahun 2024 ini. Kali ini, PIS bekerja sama dengan salah satu unit usaha BGN, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional yang berfokus pada pengembangan dan operasional kapal pengangkut liquid petroleum gas (LPG) baru secara bersama. CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan BGN adalah partner strategis PIS dan Pertamina Group dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.
"Tahun lalu, kami menandatangani kesepakatan pertama di Abu Dhabi. Kini, kita berada di sini untuk menandatangani kesepakatan lainnya untuk co-owning dua unit VLGC yang akan dikirim pada 2027 nanti. Kami senang dapat mendukung dan memperkuat kerja sama antara kedua perusahaan," kata Yoki dalam keterangan resminya Sabtu (6/7).
Baca Juga: Pertamina International Shipping Kerja Sama Pengangkutan dengan Perusahaan Jepang Dua VLGC baru tersebut direncanakan memiliki kapasitas 88.000 m³, berbahan bakar ganda atau dual-fuel yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak dan LPG. Masing-masing kapal ini berbobot mati (deadweight tonnage/DWT) sekitar 55.000 MT dengan draft sekitar 12 meter, dan panjang sekitar 230 meter. Kapal tersebut akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd. Guna mewujudkan kerja sama tersebut, kedua belah pihak tengah mengeksplorasi pendirian perusahaan joint venture baru atau menggunakan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan VLGC bersama. “Kami
percaya ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekspansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina Group,” tambah Yoki. Yoki mengatakan bahwa operasional PIS saat ini berkontribusi terhadap capaian Indonesia yang berada di atas rata-rata Global Green Security Index khususnya dalam distribusi energi, keamanan energi, dan aksesibilitas. "Dengan ekspansi yang terus dilakukan, ia percaya kerja sama dengan BGN merupakan langkah yang tepat dalam mengusung visi ketahanan energi nasional," imbuhnya. Direktur Utama Pertamina Group Nicke Widyawati yang turut hadir menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut meyakini kolaborasi ini sebagai langkah memperkuat kapabilitas operasional perusahaan. "Tidak hanya itu, kami juga percaya ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekpansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina," kata Nicke. Sementara itu, Group CEO BGN Rüya Bayegan menambahkan, sebagai trader multi-komoditas yang terus tumbuh dengan mengembangkan dan menjaga kemitraan yang solid, kami bangga dapat meningkatkan kerja sama kami yang saling menguntungkan dengan Pertamina.
Baca Juga: PIS Teken Kesepakatan Bisnis Strategis dengan Menggandeng Raksasa Kapal Jepang NYK "BGN terus melanjutkan peran kunci dalam mengantarkan LPG dan komoditas energi lainnya yang dapat memenuhi permintaan global serta mendorong transisi energi," kata Ruya.
Sebagai tambahan, PIS dan BGN sebelumnya juga telah berkolaborasi dalam pengadaan VLGC Tulip dan Bergenia pada Januari 2024. Kerja sama tersebut menjadikan PIS sebagai perusahaan pengangkut LPG terbesar di Asia Tenggara. Melalui kerja sama teranyar ini, PIS bertujuan dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengangkutan LPG. Adapun, kolaborasi antara kedua perusahaan turut mengeksplorasi potensi kemitraan dalam era transisi energi, termasuk pengangkutan LPG dan petrokimia. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia menunjukkan konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8,7 juta ton pada 2023, naik 1,73% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan yang konsumsi tertinggi dalam satu dekade terakhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari