KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi bisnis yang dilakukan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) diperkirakan bakal membuahkan hasil positif pada tahun ini. Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya memperkirakan, pendapatan ERAA pada tahun ini bisa tumbuh 11% dan menjadi 28% pada tahun 2025. "Sejumlah ekspansi ERAA telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Sehingga, akan ada pengendalian biaya lebih baik di tahun mendatang," ujarnya dalam riset 17 April 2023.
Menurut Vanessa, ERAA akan mendapatkan kontribusi lebih tinggi dari bisnis ritelnya dan ekspansi gerai yang signifikan terutama di kota tier 2 dan tier 3. ERAA juga akan mendapat katalis positif dari diversifikasi bisnis
non-smartphone. Di sisi lain, International Data Corportation (IDC) memperkirakan pertumbuhan pasar ponsel pintar akan cenderung mendatar tahun ini, atau hanya akan tumbuh di
low single digit.
Baca Juga: Siap-Siap, 12 Emiten Ini Akan Tebar Dividen Usai Libur Lebaran Sehingga, volume penjualan diprediksi hanya akan tumbuh 5% secara tahunan. Namun, angka penjualan ini akan lebih tinggi pada tahun 2024 mendatang, terdorong volume penjualan dan daya beli konsumen yang lebih tinggi seiring dengan pemulihan ekonomi. ERAA juga terus ekspansi ke bisnis di luar ponsel pintar. Inisiatif terbarunya adalah EraBlue dengan joint venture yang dilakukan bersama Mobile World Vietnam dengan membuka toko ritel produk elektronik. Lima gerai EraBlue perusahaan telah meluncur dengan baik dan ERAA berpeluang membuka lebih banyak outlet lainnya. Di sisi lain, ekspansi ERAA yang besar juga akan berdampak pada kenaikan beban. Selain itu, ada pula risiko sisi leverage keuangan akibat kenaikan suku bunga. "Kami memperkirakan margin laba bersihnya akan mendatar tahun ini, sebelum lebih tinggi pada tahun 2024 dan seterusnya," ujarnya.
Vanessa pun meningkatkan target harga ERAA dari sebelumnya Rp 510 per saham menjadi Rp 620 per saham dengan rekomendasi
buy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Narita Indrastiti