KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten menaikkan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk tahun ini guna mendukung sejumlah agenda bisnis. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) misalnya, mengalokasikan belanja modal senilai Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar. Sedangkan tahun lalu, AKRA menghabiskan capex sekitar Rp 200 miliar. Salah satu penggunaan capex yakni untuk ekspansi bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) BP-AKR yang merupakan joint venture antara AKRA dengan BP.
“BP AKR saat ini ada 36 gerai. Target mungkin ada 50 gerai di tahun ini, sehingga ada rencana menambah gerai sekitar 15 sampai 20 SPBU,” kata Suresh Vembu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Siapkan Capex US$ 1 Miliar di 2023, Ini Penggunaannya PT United Tractors Tbk (UNTR) menyiapkan capex hingga US$ 1 miliar untuk tahun ini. Jumlah tersebut naik dari capex yang dianggarkan tahun lalu, yakni US$ 800 juta. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis merinci, dari capex sebesar US$ 1 miliar tersebut, sebanyak US$ 800 juta sampai US$ 900 juta dialokasikan untuk segmen kontraktor pertambangan guna mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat. Sisanya akan terbagi untuk keperluan infrastruktur di tambang emas dan tambang batubara milik UNTR. Pembiayaan capex sebagian besar akan didanai dari kas internal cash. Meski demikian, dalam perkembangan ke depan manajemen akan melihat apakah ada capex yang perlu dibiayai melalui pinjaman bank. “Capex di atas belum memasukkan untuk bisnis nikel. Ini karena kami belum closing transaction,” kata Sara kepada Kontan.co.id, Minggu (8/1). PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menyiapkan pendanaan melalui capex dengan nilai antara Rp 35 miliar hingga Rp 40 miliar. Jumlah ini naik dari total capex yang dianggarkan di tahun lalu sebesar Rp 24,65 miliar. Sebagian besar dana capex akan dialokasikan untuk perbaikan dan pengembangan infrastruktur dan suprastruktur untuk kelancaran kegiatan operasional di lapangan maupun kesisteman. Capex juga digunakan untuk perbaikan dan pembenahan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki. “Untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional baik pelayanan secara fisik yang di-support dengan system yang memudahkan pelanggan dalam pelayanan,” kata Sumarno, Direktur Keuangan dan SDM PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. PT RMK Energy Tbk (RMKE) juga berencana menaikkan capex tahun ini, dengan mengalokasikan capex senilai Rp 350 miliar pada 2023, seiring dengan kenaikan target kinerja tahun ini. Alokasi ini naik dari alokasi capex tahun 2022 yang sebesar Rp 174 miliar. Direktur RMK Energy Vincent Saputra merinci, capex ini akan digunakan salah satunya untuk membangun jalan dari stasiun Gunung Megang menuju ke tambang potensial. Capex akan didanai dari kas RMKE.
Baca Juga: AKR Corporindo Siapkan Capex Rp 250 Miliar Untuk Mencapai Target Laba Dobel Digit RMKE juga menargetkan kenaikan kinerja operasional di tahun 2023. Emiten ini mengincar volume jasa batubara sebesar 10,8 juta ton dan volume penjualan batubara 3 juta ton tahun depan. Sebagai pembanding, tahun 2022 RMKE menargetkan volume angkutan batubara sebesar 7,82 juta ton serta volume penjualan 2,26 juta ton. Proyeksi manajamen, pendapatan RMKE ditaksir bisa mencapai Rp 3,2 triliun dengan laba bersih hingga Rp 558 miliar pada 2023. Adapun debt to equity ratio (DER) tahun ini diproyeksi sebesar 0,08 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi