Ekspansif, Simak Rencana Bisnis Mulia Boga Raya (KEJU) di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), perusahaan produsen keju merk Prochiz, memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis dengan merambah ke segmen produksi bumbu dapur hingga bisnis restoran di tahun 2023.

Dengan penambahan bidang usaha ini, Mulia Boga Raya tidak hanya akan memproduksi produk keju saja, tapi menambah jenis produknya untuk bumbu dapur dan penyedap masakan.

“Pada dasarnya penambahan bidang usaha terkait produk bumbu dapur bertujuan untuk menunjang produk Mayonnaise yang sebelumnya telah kita produksi dan tanpa menutup kemungkinan Perseroan akan melakukan penambahan lini produk terkait bumbu masak,” terang Peter Wiradjaja, Corporate Secretary Mulia Boga Raya kepada Kontan, Jumat (10/3).


Untuk merealisasikan rencana ini, KEJU telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 6,49 miliar. Sumber dana ini direncanakan diambil dari dana kas internal perusahaan.

Sebelumnya Mulia Boga Raya telah menghitung dengan saksama atas peluang usaha yang dapat dijalankan secara berkelanjutan ini. Selain itu, KEJU berkeyakinan dan mampu memanfaatkan peluang yang ada guna memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) Raih Penjualan Rp 1,04 Triliun Sepanjang 2022

Sehingga Mulia Boga Raya akan menjalankan usaha pembuatan bumbu masak dalam keadaan sudah diramu atau belum, baik berbentuk bubuk ataupun lainnya, seperti bumbu gulai, bumbu kari, bumbu merica, bubuk jahe, bubuk jinten, bubuk pala, bubuk cabe dan bubuk kayu manis.

Di dalamnya juga termasuk usaha industri penyedap masakan baik yang asli, natura maupun sintesa khemis, seperti vetsin dan serbuk panili dan industri bumbu-bumbu, saus dan rempah-rempah, seperti mayonais, tepung mustar, mustar olahan, sauce tomat, sauce selada, dan pengganti garam yang digunakan sebagai bumbu pada produk pangan.

Dengan adanya penambahan bidang usaha ini, KEJU memproyeksikan dapat meningkatkan kinerja keuangannya, yakni dengan nilai tambah yang diharapkan adalah dapat meningkatkan penjualan dan laba Perseroan. Ditambah adanya diversifikasi usaha dengan optimalisasi aset yang dimilikinya.

Atas perubahan dan penambahan kegiatan usaha ini KEJU memproyeksikan dapat mencatat penjualan sebesar Rp 16,225 miliar pada tahun 2023.

Tidak cukup sampai disitu, perusahaan berkode saham KEJU ini juga akan merambah bisnisnya ke segmen restoran.

 
KEJU Chart by TradingView

Dalam rinciannya, KEJU berencana menjalankan usaha jasa menyajikan makanan seperti penyediaan jasa makan siap saji dimana aktivitas utamanya berhubungan dengan menyajikan makanan dan minuman. Termasuk usaha cake dan bakery dengan jasa pelayanan, food court, food truck, atau food stall.

Untuk melancarkan rencananya ini, KEJU telah menganggarkan dana investasi sebesar Rp 500 juta yang bersumber dari kas internal perusahaan. Untuk kali pertama ini, KEJU akan membuka 1 restoran yang direncanakan akan direalisasikan di tahun 2023.

“Sementara 1 buah food stall dan untuk lokasi masih dalam proses pembahasan di level manajemen,” kata Peter.

Dengan adanya penambahan bidang usaha di sektor restoran atau ritel makanan ini, KEJU berharap ini juga dapat meningkatkan pendapatan, di mana hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah.

“Diharapkan nantinya dapat meningkatkan produktifitas dari perusahaan,” kata Peter.

Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) Incar Pertumbuhan Bisnis Single Digit Tahun Ini

Nilai tambah yang diharapkan dari bisnis restoran ini terhadap kondisi keuangan Perseroan adalah dapat meningkatkan penjualan dan laba, dengan proyeksi penjualan KEJU sebesar Rp 1,46 triliun pada tahun 2023.

Jika melihat hasil kinerja Mulia Boga Raya di sepanjang tahun 2022, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,04 triliun. Sementara dari sisi laba bersih KEJU mengantongi Rp 117,37 miliar di sepanjang tahun 2022.

Jumlah ini merosot sebesar 18,88% dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 144,70 miliar.

KEJU juga telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 20 miliar. Penggunaan capex ini akan dialokasikan untuk peremajaan mesin dan logistik perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari