JAKARTA. Rupiah naik ke posisi terkuatnya dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi sebelum rilis laporan ekonomi di pekan ini, yang diprediksi akan menunjukkan melambatnya inflasi untuk bulan yang keempat.Mata uang Garuda ini menguat 0,3% ke level Rp 8.549 per dollar AS, pada pukul 9.13 di Jakarta. Ini level terkuatnya sejak 23 Mei lalu.Survei ekonom yang dilakukan Bloomberg memprediksi harga konsumen pada Mei ini naik 5,94% dari tahun lalu. Dibandingkan inflasi per April yang sebesar 6,16%. Sementara, Jumat lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebutlan, inflasi akan naik 5,8% hingga 5,9% pada Mei ini, dibanding tahun lalu.Head of Treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, inflasi akan terus dikelola, dan itu akan memberikan kepercayaan kepada investor. "Bank Indonesia juga akan terus menggunakan mata uang untuk menekan inflasi impor," ujarnya.Kepemilikan asing di surat utang pemerintah meningkat 2% menjadi Rp 225,9 triliun di bulan ini hingga 26 Mei lalu. Sementara, Jumat lalu, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik untuk hari yang ketiga. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 turun tiga basis poin ke level 7,40%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspektasi inflasi melambat, rupiah menguat 0,3% pagi ini
JAKARTA. Rupiah naik ke posisi terkuatnya dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi sebelum rilis laporan ekonomi di pekan ini, yang diprediksi akan menunjukkan melambatnya inflasi untuk bulan yang keempat.Mata uang Garuda ini menguat 0,3% ke level Rp 8.549 per dollar AS, pada pukul 9.13 di Jakarta. Ini level terkuatnya sejak 23 Mei lalu.Survei ekonom yang dilakukan Bloomberg memprediksi harga konsumen pada Mei ini naik 5,94% dari tahun lalu. Dibandingkan inflasi per April yang sebesar 6,16%. Sementara, Jumat lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebutlan, inflasi akan naik 5,8% hingga 5,9% pada Mei ini, dibanding tahun lalu.Head of Treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, inflasi akan terus dikelola, dan itu akan memberikan kepercayaan kepada investor. "Bank Indonesia juga akan terus menggunakan mata uang untuk menekan inflasi impor," ujarnya.Kepemilikan asing di surat utang pemerintah meningkat 2% menjadi Rp 225,9 triliun di bulan ini hingga 26 Mei lalu. Sementara, Jumat lalu, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik untuk hari yang ketiga. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 turun tiga basis poin ke level 7,40%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News