MOMSMONEY.ID - Ekspektasi inflasi dalam negeri kembali meningkat setelah pemerintah menaikkan BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite. Keputusan tersebut membuta masyarakat dan investor memproyeksikan inflasi ke depan berada di level 6,5%-7% di akhir tahun ini. Inflasi inti juga diproyeksikan menembus level 4%-4,5% pada tahun ini. Tim riset Bareksa Insight mengatakan Senin (12/9), untuk mengatasi risiko tersebut, investor dapat mempertimbangkan instrumen emas yang memiliki kinerja unggul secara historis apabila ekonomi global mengalami stagflasi seperti saat ini. Penurunan harga emas juga bisa menjadi peluang bagi investor dengan tujuan investasi jangka panjang dan menggunakan emas sebagai alat peredam fluktuasi portofolio investasi.
Ekspektasi Inflasi Meningkat, Ini Strategi Investasi dari Bareksa
MOMSMONEY.ID - Ekspektasi inflasi dalam negeri kembali meningkat setelah pemerintah menaikkan BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite. Keputusan tersebut membuta masyarakat dan investor memproyeksikan inflasi ke depan berada di level 6,5%-7% di akhir tahun ini. Inflasi inti juga diproyeksikan menembus level 4%-4,5% pada tahun ini. Tim riset Bareksa Insight mengatakan Senin (12/9), untuk mengatasi risiko tersebut, investor dapat mempertimbangkan instrumen emas yang memiliki kinerja unggul secara historis apabila ekonomi global mengalami stagflasi seperti saat ini. Penurunan harga emas juga bisa menjadi peluang bagi investor dengan tujuan investasi jangka panjang dan menggunakan emas sebagai alat peredam fluktuasi portofolio investasi.