JAKARTA. Pergerakan dollar Australia (aussie) mengungguli dollar AS. Aussie melaju akibat adanya harapan kenaikan inflasi. Mengutip Bloomberg, Kamis (21/5) pukul 18.15, pasangan AUD/USD berada di level 0,7890. Pasangan AUD/USD naik 0,19% dibanding hari sebelumnya. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, penguatan AUD/USD didukung oleh dua faktor utama. Faktor dari Aussie, Melbourne Institute merilis ekspektasi inflasi tahunan sebesar 3,6%. Angka ini lebih tinggi dibanding Maret (year on year) sebesar 3,4%. Sementara dari AS, pejabat The Fed masih meragukan kenaikan suku bunga pada bulan Juni. Hal ini mengingat perekonomian AS belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. “Meski inflasi diharapkan membaik, namun tidak serta-merta mengubur niatan RBA untuk kembali memangkas suku bunga acuan pada pertemuan berikutnya,” terang Faisyal. Seperti diketahui, Aussie sangat bergantung terhadap ekspor komoditas. Sementara harga komoditas saat ini tengah berguguran. Harapan perekonomian Aussie lainnya hanya mengandalkan belanja konsumen. Kondisi ini masih mengkhawatirkan bagi perekonomian Aussie. Faisyal menduga, pergerakan AUD/USD pada Jumat (22/5) berpeluang melemah. Ini dengan catatan bahwa data ekonomi AS seperti klaim pengangguran dan indeks manufaktur versi The Fed bagian Philadelphia yang dipublikasikan Kamis (21/5) malam menorehkan hasil positif. Secara teknikal, AUD/USD bergerak netral. Harga berada di atas moving average 100 namun masih berada di bawah moving average 200. Moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif, yakni 0,004342. Ini menandakan kenaikan pasangan AUD/USD relatif terbatas. Indikator lainnya yaitu stochastic bergerak turun menuju level 7%. Meski telah memasuki area jenuh jual (oversold), namun belum ada sinyal naik (rebound). Sementara relative strength index (RSI) berada di level 37% atau hampir memasuki area oversold. Faisyal memprediksi support AUD/USD pada Jumat (22/5) berada di level 0,7850. Penembusan area support ini akan membawa AUD/USD menuju level 0,7700. Sementara resistance AUD/USD diperkirakan menuju level 0,8050. Penembusan area ini akan mengantarkan AUD/USD menuju 0,8300. Faisyal merekomendasikan sell on rally untuk pasangan AUD/USD, Jumat (22/5). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspektasi inflasi tinggi mendorong laju AUD/USD
JAKARTA. Pergerakan dollar Australia (aussie) mengungguli dollar AS. Aussie melaju akibat adanya harapan kenaikan inflasi. Mengutip Bloomberg, Kamis (21/5) pukul 18.15, pasangan AUD/USD berada di level 0,7890. Pasangan AUD/USD naik 0,19% dibanding hari sebelumnya. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, penguatan AUD/USD didukung oleh dua faktor utama. Faktor dari Aussie, Melbourne Institute merilis ekspektasi inflasi tahunan sebesar 3,6%. Angka ini lebih tinggi dibanding Maret (year on year) sebesar 3,4%. Sementara dari AS, pejabat The Fed masih meragukan kenaikan suku bunga pada bulan Juni. Hal ini mengingat perekonomian AS belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. “Meski inflasi diharapkan membaik, namun tidak serta-merta mengubur niatan RBA untuk kembali memangkas suku bunga acuan pada pertemuan berikutnya,” terang Faisyal. Seperti diketahui, Aussie sangat bergantung terhadap ekspor komoditas. Sementara harga komoditas saat ini tengah berguguran. Harapan perekonomian Aussie lainnya hanya mengandalkan belanja konsumen. Kondisi ini masih mengkhawatirkan bagi perekonomian Aussie. Faisyal menduga, pergerakan AUD/USD pada Jumat (22/5) berpeluang melemah. Ini dengan catatan bahwa data ekonomi AS seperti klaim pengangguran dan indeks manufaktur versi The Fed bagian Philadelphia yang dipublikasikan Kamis (21/5) malam menorehkan hasil positif. Secara teknikal, AUD/USD bergerak netral. Harga berada di atas moving average 100 namun masih berada di bawah moving average 200. Moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif, yakni 0,004342. Ini menandakan kenaikan pasangan AUD/USD relatif terbatas. Indikator lainnya yaitu stochastic bergerak turun menuju level 7%. Meski telah memasuki area jenuh jual (oversold), namun belum ada sinyal naik (rebound). Sementara relative strength index (RSI) berada di level 37% atau hampir memasuki area oversold. Faisyal memprediksi support AUD/USD pada Jumat (22/5) berada di level 0,7850. Penembusan area support ini akan membawa AUD/USD menuju level 0,7700. Sementara resistance AUD/USD diperkirakan menuju level 0,8050. Penembusan area ini akan mengantarkan AUD/USD menuju 0,8300. Faisyal merekomendasikan sell on rally untuk pasangan AUD/USD, Jumat (22/5). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News