KONTAN.CO.ID - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali terkoreksi. Ekspektasi kenaikan produksi kepala sawit untuk bulan Agustus di Malaysia dan penurunan harga minyak nabati ditengarai menjadi penyebab melemahnya harga. Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8) pukul 12.30 WIB, harga kelapa sawit kontrak pengiriman November 2017 di Malaysia Derivative Exchange terkoreksi 0,73% ke level RM 2.718 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika melihat sepekan sebelumnya harganya melemah 0,69%. Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures menuturkan, seorang trader di Kuala Lumpur mengatakan bahwa harga CPO saat ini sedang turun karena adanya ekspektasi kenaikan produksi untuk bulan Agustus. Meski belum dirilis pasti jumlah kenaikannya, hal ini telah terbukti menekan harga. Kepastian angka produksi itu baru akan dirilis Malaysian Palm Oil Board pada 11 September nanti. “Data dari regulator industri menunjukkan bahwa produksi minyak sawit di bulan Juli naik 20,7% dari bulan sebelumnya menjadi 1,83 juta ton, level tersebut melampaui ekspektasi industri,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (29/8).
Ekspektasi kenaikan produksi tekan harga CPO
KONTAN.CO.ID - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali terkoreksi. Ekspektasi kenaikan produksi kepala sawit untuk bulan Agustus di Malaysia dan penurunan harga minyak nabati ditengarai menjadi penyebab melemahnya harga. Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8) pukul 12.30 WIB, harga kelapa sawit kontrak pengiriman November 2017 di Malaysia Derivative Exchange terkoreksi 0,73% ke level RM 2.718 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika melihat sepekan sebelumnya harganya melemah 0,69%. Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures menuturkan, seorang trader di Kuala Lumpur mengatakan bahwa harga CPO saat ini sedang turun karena adanya ekspektasi kenaikan produksi untuk bulan Agustus. Meski belum dirilis pasti jumlah kenaikannya, hal ini telah terbukti menekan harga. Kepastian angka produksi itu baru akan dirilis Malaysian Palm Oil Board pada 11 September nanti. “Data dari regulator industri menunjukkan bahwa produksi minyak sawit di bulan Juli naik 20,7% dari bulan sebelumnya menjadi 1,83 juta ton, level tersebut melampaui ekspektasi industri,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (29/8).