KONTAN.CO.ID - Sentimen positif yang disampaikan oleh Bank Sentral Inggris terkait rencana kenaikan suku bunga acuan membawa sentimen positif terhadap pergerakan mata uang poundsterling. Walaupun dollar Amerika Serikat (AS) tengah berada di atas angin, sterling tetap berhasil mengungguli greenback. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/9) pasangan mata uang GBP/USD menguat 1,46% ke level 1.3594. Anthonius Edyson, Analis PT Astronacci International mengatakan, janji Bank of England untuk menaikkan suku bunga acuan telah mengangkat pamor poundsterling. Meski tak banyak data ekonomi penting yang dirilis pada akhir pekan lalu, sterling tetap berhasil unggul di hadapan greenback. "Cuma ini pengaruhnya gak lama, karena kenaikan suku bunganya belum dilakukan," kata dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Menurut dia, setelah ini pasar akan kembali melirik dollar AS. Data pertumbuhan gaji Inggris yang tidak sejalan dengan inflasi masih berpeluang untuk menekan posisi GBP. Pertumbuhan gaji bulan Agustus dilaporkan lebih rendah dari ekspektasi pasar di level 2,1%. Padahal sebelumnya diperkirakan gaji akan tumbuh hingga 2,3%.
Ekspektasi kenaikan suku bunga lambungkan sterling
KONTAN.CO.ID - Sentimen positif yang disampaikan oleh Bank Sentral Inggris terkait rencana kenaikan suku bunga acuan membawa sentimen positif terhadap pergerakan mata uang poundsterling. Walaupun dollar Amerika Serikat (AS) tengah berada di atas angin, sterling tetap berhasil mengungguli greenback. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/9) pasangan mata uang GBP/USD menguat 1,46% ke level 1.3594. Anthonius Edyson, Analis PT Astronacci International mengatakan, janji Bank of England untuk menaikkan suku bunga acuan telah mengangkat pamor poundsterling. Meski tak banyak data ekonomi penting yang dirilis pada akhir pekan lalu, sterling tetap berhasil unggul di hadapan greenback. "Cuma ini pengaruhnya gak lama, karena kenaikan suku bunganya belum dilakukan," kata dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Menurut dia, setelah ini pasar akan kembali melirik dollar AS. Data pertumbuhan gaji Inggris yang tidak sejalan dengan inflasi masih berpeluang untuk menekan posisi GBP. Pertumbuhan gaji bulan Agustus dilaporkan lebih rendah dari ekspektasi pasar di level 2,1%. Padahal sebelumnya diperkirakan gaji akan tumbuh hingga 2,3%.