Ekspektasi kondisi ekonomi menurun, indeks keyakinan konsumen melorot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat adanya penurunan indeks keyakinan konsumen (IKK) di bulan Maret 2019, meskipun tetap berada di atas level optimistis (di atas 100). IKK Maret 2019 mencapai 124,5, lebih rendah dibanding Februari 2019 yang tercatat 125,1.

"Optimisme konsumen tetap terjaga ditopang  persepsi konsumen terhadap kondisi saat ini yang tetap kuat dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang tetap tinggi," demikian survei konsumen BI yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Kendati tetap kuat dan tinggi, persepsi konsumen saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan mengalami penurunan.


Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) turun dari bulan sebelumnya yang tercatat 109,4 menjadi 108,9. Penurunan terjadi karena turunnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama dan turunnya ketersediaan lapangan kerja saat ini dibanding enam bulan lalu.

Dalam tiga bulan terakhir, indeks ketersediaan lapangan kerja terus mengalami penurunan. Pada Januari 2019 indeks tercatat 96,8, kemudian turun pada Februari 2019 menjadi 95,6 dan turun lagi pada bulan ini menjadi 95,2. Padahal angka indeks di bawah 100 menggambarkan sikap pesimistis dari konsumen.

Sementara itu, indeks ekspektasi kondisi ekonomi (IEK) turun dari bulan sebelumnya yang tercatat 140,9 menjadi 140,2. Konsumen tidak terlalu optimistis melihat kondisi perekonomian ke depan. Mereka mengalami penurunan ekspektasi terhadap kenaikan gaji pada enam bulan mendatang dan ketersediaan lapangan kerja.

Konsumen memperkirakan kenaikan penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan yang akan datang tidak setinggi bulan sebelumnya. Namun, kegiatan usaha membaik.

Dari sisi tekanan harga, seiring dengan periode Idul Fitri konsumen memperkirakan ada peningkatan tekanan harga pada Juni 2019, namun akan kembali terjadi penurunan tekanan harga pada September 2019. Sedangkan dalam satu tahun ke depan, konsumen juga melihat akan ada penurunan tekanan harga.

Konsumen memperkirakan pada Juni 2019 pengeluaran untuk konsumsi akan masih tetap tinggi seiring dengan periode Idul fitri. Meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya. Sementara itu pada enam bulan mendatang mereka memperkirakan jumlah tabungan dan utang akan meningkat.

Sekedar informasi, sejak awal tahun IKK terus melandai. Tercatat pada Januari 2019 IKK sebesar 125,5 turun dari bulan sebelumnya sebesar 127. Sedangkan Februari juga mengalami penurunan dari bulan sebelumnya menjadi 125,1.

Ekonom Asia Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi menilai, penurunan optimisme konsumen tersebut karena responden mengantisipasi kemungkinan menurunnya penghasilan dan berkurangnya lapangan kerja dalam enam bulan ke depan.

"Meskipun mereka menyatakan bahwa saat ini pendapatan mereka membaik," jelas Eric saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Dalam kuartal I-2019, kata Eric, pendapatan responden membaik. Mungkin ini disebabkan banyaknya stimulus yang diberikan pemerintah. Namun dalam enam bulan ke depan ada kemungkinan responden tidak melihat peningkatan pendapatan.

Berdasarkan proporsi pengeluaran responden, survei BI juga menunjukkan peningkatan alokasi dana yang ditabung. Porsi menabung meningkat dari 19,1% pada bulan sebelumnya menjadi 20,1%.

"Artinya responden memang melakukan antisipasi ke depan jika pendapatan mereka turun atau sulit bekerja," jelas Eric.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat