Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Turun, Emas Alami Penurunan Mingguan Terbesar



KONTAN.CO.ID - Harga emas mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Juni 2021 pada Jumat (15/11). Ini terjadi karena ekspektasi pemotongan suku bunga yang kurang agresif oleh Federal Reserve AS berhasil mengangkat dolar dan mengurangi daya tarik emas batangan di kalangan investor.

Mengutip Trading Economic, emas ditutup melemah 0,17% ke level 2.562,54 per ons troy. Secara mingguan pelemahannya sudah mencapai 4,45%

Emas batangan telah jatuh selama enam hari berturut-turut dan diperkirakan akan mengalami kerugian mingguan lebih dari 4%.


Logam mulia ini telah turun sekitar 8% dari rekor tertinggi pada 31 Oktober dengan penurunan yang semakin cepat setelah kemenangan Donald Trump pada pemilu minggu lalu.

Baca Juga: Harga Emas Tertahan, Catatkan Pekan Terburuk dalam 3 Tahun akibat Penguatan Dolar AS

Dolar bersiap untuk kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari sebulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar telah naik ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir karena ekspektasi bahwa Presiden Trump akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan. Greenback yang lebih kuat membuat komoditas lebih mahal bagi sebagian besar pembeli

Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah pada bulan Desember dan imbal hasil obligasi AS yang sensitif terhadap kebijakan meningkat setelah Powell mengatakan bahwa Bank Sentral tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga mengingat kinerja ekonomi masih sangat bagus. Biaya pinjaman yang lebih rendah dan hasil yang menurun cenderung menguntungkan emas karena tidak membayar bunga.

Imbal hasil Treasury AS memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penjualan ritel di ekonomi terbesar dunia naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu.

"Semua ketidakpastian, khususnya ketidakpastian jangka pendek telah disingkirkan dari campuran. Sekarang emas kembali ke fundamental dasar," kata Alex Ebkarian, Kepala Operasi di Allegiance Gold.

Baca Juga: Update Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (15 November 2024), Harga Naik Tipis

Para ekonom yakin rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump akan memicu inflasi, yang berpotensi memperlambat siklus pelonggaran suku bunga The Fed.

Suku bunga yang lebih tinggi membuat kepemilikan emas menjadi kurang menarik karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Berbicara pada hari Kamis, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan Bank Sentral AS tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga.

Menurut alat CME Fedwatch, pasar sekarang melihat peluang 62% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, turun dari 83% sehari sebelumnya.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Surabaya, Malang, Kediri: Banyak Mendung (16 - 17 November 2024)

Menarik Dibaca: Coba Teknik Co-Washing yuk, Perawatan Rambut Cuma Butuh Kondisioner

Editor: Putri Werdiningsih