Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed bisa mengangkat rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin kuatnya ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya di Juli membuat rupiah masih bisa menguat di tengah data nonfarm employment change AS yang meningkat.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (5/7), rupiah tercatat menguat 0,37% ke Rp 14.083 per dollar AS. Selama sepekan rupiah tercatat menguat Rp 0,30%.

Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga tercatat menguat 0,29% ke Rp 14.148 per dollar AS. Namun, dalam sepekan rupiah tercatat melemah tipis 0,05%.


Jumat (5/7), Data ketenagakerjaan AS yang ditunggu-tunggu pelaku pasar menunjukkan hasil yang cenderung menurun. Data nonfarm employment change tercatat naik dari ekspektasi 162.000 menjadi 224.000 di periode Juli. Angka tersebut juga lebih baik dari hasil di bulan sebelumnya yang sebesar 72.000.

Sementara, data employment change turun 2.200 dari proyeksi yang naik 10.000. Begitu pun dengan data average hourly earning juga turun 0,2% dari proyeksi yang naik 0,3%. Sehingga, data unemployment rate atau data pengangguran naik 3,7% dari proyeksi yang stabil di 3,6%.

Analis Monex Investindo Futures Andian Widjaya mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah di akhir pekan ini disebabkan oleh pelaku pasar yang mayoritas wait and see pada data ketenagakerjaan AS.

"Data NFP AS cukup positif meski data pendukungnya belum bagus, kemungkinan rupiah di Senin (8/7), akan melemah tipis," kata Andian, Jumat (5/7).

Di awal pekan rupiah Andian proyeksikan akan melemah karena keterkejutan pelaku pasar pada data NFP AS yang membaik. Namun, setelah itu Andian memproyeksikan pergerakan rupiah masih bisa menguat karena ekspektasi The Fed akan memotong suku bunga di Juli.

Untuk Senin (8/7), Andian memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati