Ekspetoran Obat Batuk Berdahak, Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya



Obat Batuk Berdahak -  Obat batuk berdahak sering kali menyiksa penderitanya karena dahak yang membuat sesak. 

Salah satu cara untuk mengencerkan dahak tersebut adalah dengan memberikan obat ekspetoran. 

Mengutip dari situs Cleverland Clinic, obat ini berfungsi untuk mengencerkan dahak (mucus) sehingga saluran napas bisa lebih lega. 


Selain berguna untuk meredakan batuk berdahak, obat ekspetoran juga bisa digunakan untuk meringankan gejala flu dan demam. 

Obat jenis ini cukup mudah ditemukan di apotek dan swalayan yang menjual obat. Obat ekspetoran tersedia dalam bentuk kapsul, sirup, hingga tablet. 

Baca Juga: 7 Manfaat Ketumbar Untuk Kesehatan Tubuh yang Tidak Terduga, Catat Ya!

Jenis dan dosis pemakaian obat ekspetoran

Terdapat dua jenis obat ekspetoran yang banyak ditemukan di masyarakat, yaitu:

1. Guaifenesin 

Obat jenis ini mampu mengatasi dahak yang diakibatkan oleh flu, infeksi, atau alergi, namun Guaifenesin tidak dapat digunakan untuk meredakan batuk yang disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Bersumber dari situs Alodokter, dosis obat ekspetoran ini yakni 200-400 mg setiap 4 jam untuk orang dewasa. 

Sedangkan untuk tablet pelepasan lambat, dosis dewasa yakni  600-1.200 mg, tiap 12 jam, maksimal 2.400 mg per hari.

Untuk anak usia 6-12 tahun dosis yang diberikan yakni 100 mg sebanyak 4 kali sehari. Dosis maksimal 400 mg per hari.

2. Potassium Iodide

Obat ekspetoran ini diberikan untuk batuk berdahak pada pasien dengan kondisi asma, emfisema, atau bronkitis kronis. Dosis yang diberikan yakni 300-600 mg sebanyak 3-4 kali sehari.

Efek samping obat ekspetoran

Obat efektoran memang cukup mudah ditemukan, namun penggunaannya tetap perlu kewaspadaan. 

Obat batuk berdahak ini bisa menimbulkan beberapa efek samping diantaranya: 

  • Mengantuk
  • Pusing, sakit kepala
  • Mual, muntah, sakit perut, sakit maag, atau diare
  • Bengkak atau nyeri di rahang bagian bawah
  • Tubuh terasa lelah
  • Ruam pada kulit
Baca Juga: 6 Manfaat Ikan Bandeng untuk Kesehatan dan Ibu Hamil Serta Kandungan Nutrisinya

Orang yang memiliki alergi obat, obat ekspetoran juga bisa menimbulkan reaksi alergi seperti: 

  • Ruam yang gatal, 
  • Bengkak di lidah, mulut dan wajah, 
  • Sesak napas,
  • Gondok atau pembesaran kelenjar tiroid, yang ditandai dengan munculnya benjolan di leher dan nyeri di area leher
  • Keluar air liur berlebih
  • Gangguan pada indera pengecap, seperti timbulnya rasa logam di mulut
  • Nyeri dada, detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur
  • Kesemutan, mati rasa, lemas, rasa nyeri, dan bengkak di tangan atau kaki
  • Batuk darah, muntah darah, atau muntah seperti bubuk kopi
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam seperti aspal
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas setelah mengonsumsi obat ekspetoran, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News