JAKARTA. Buruknya iklim harga komoditas batubara menyebabkan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hanya mengandalkan perdagangan produk bahan bakar alternatif tersebut. Sehingga, emiten yang memiliki lima izin usaha pertambangan (IUP) di Kalimantan seluas 25.000 ha itu mampu menjual 83.800 ton batubara, atau meningkat 52,6% dari periode yang sama tahun 2012. Laporan kinerja kuartal I-2013 menunjukkan, pendapatan dari pertambangan dan perdagangan batubara AKRA mencapai angka Rp 66,9 miliar. Jumlah ini naik dari periode yang sama tahun 2012 sebanyak Rp 37,5 miliar. Hery Akhyar, Head of Investor Relation AKRA menegaskan penjualan itu sepenuhnya berasal dari perdagangan. Sementara 5 IUP yang dimiliki AKRA kini sedang dihentikan operasionalnya. Kata Hery, besarnya biaya produksi yang harus ditanggung AKRA jauh lebih mahal ketimbang harus membelinya dari produsen batubara lain.
Eksplorasi berhenti, AKRA rajin trading batubara
JAKARTA. Buruknya iklim harga komoditas batubara menyebabkan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hanya mengandalkan perdagangan produk bahan bakar alternatif tersebut. Sehingga, emiten yang memiliki lima izin usaha pertambangan (IUP) di Kalimantan seluas 25.000 ha itu mampu menjual 83.800 ton batubara, atau meningkat 52,6% dari periode yang sama tahun 2012. Laporan kinerja kuartal I-2013 menunjukkan, pendapatan dari pertambangan dan perdagangan batubara AKRA mencapai angka Rp 66,9 miliar. Jumlah ini naik dari periode yang sama tahun 2012 sebanyak Rp 37,5 miliar. Hery Akhyar, Head of Investor Relation AKRA menegaskan penjualan itu sepenuhnya berasal dari perdagangan. Sementara 5 IUP yang dimiliki AKRA kini sedang dihentikan operasionalnya. Kata Hery, besarnya biaya produksi yang harus ditanggung AKRA jauh lebih mahal ketimbang harus membelinya dari produsen batubara lain.