JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan laporan eksplorasi bulan Juni 2017. Kegiatan eksplorasi ANTM pada bulan Juni 2017 berfokus pada komoditas emas dan nikel dengan jumlah pengeluaran preliminary sebesar Rp 1,94 miliar. Eksplorasi emas pada Juni 2017 dilakukan di Pongkor, Jawa Barat. Di lokasi ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pemerian inti bor, percontoan inti bor dan pemboran inti batuan. Total biaya eksplorasi preliminary emas pada Juni mencapai Rp 762,53 juta. Sementara itu, eksplorasi nikel dilakukan di daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara terdiri atas pemetaan geologi, percontoan core, logging core, pemboran single dan pengukuran grid. Total biaya eksplorasi preminary nikel pada Juni 2017 tersebut mencapai Rp 1,18 miliar. Dalam catatan KONTAN, ANTM juga tengah membangun pabrik feronikel Halmahera Timur, Maluku Utara dengan melaksanakan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) pada 25 April 2017. First piling ini merefleksikan dukungan program hilirisasi pemerintah dalam rangka peningkatan nilai tambah produk mineral Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Eksplorasi Juni ANTM keluarkan dana Rp 1,94M
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan laporan eksplorasi bulan Juni 2017. Kegiatan eksplorasi ANTM pada bulan Juni 2017 berfokus pada komoditas emas dan nikel dengan jumlah pengeluaran preliminary sebesar Rp 1,94 miliar. Eksplorasi emas pada Juni 2017 dilakukan di Pongkor, Jawa Barat. Di lokasi ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pemerian inti bor, percontoan inti bor dan pemboran inti batuan. Total biaya eksplorasi preliminary emas pada Juni mencapai Rp 762,53 juta. Sementara itu, eksplorasi nikel dilakukan di daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara terdiri atas pemetaan geologi, percontoan core, logging core, pemboran single dan pengukuran grid. Total biaya eksplorasi preminary nikel pada Juni 2017 tersebut mencapai Rp 1,18 miliar. Dalam catatan KONTAN, ANTM juga tengah membangun pabrik feronikel Halmahera Timur, Maluku Utara dengan melaksanakan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) pada 25 April 2017. First piling ini merefleksikan dukungan program hilirisasi pemerintah dalam rangka peningkatan nilai tambah produk mineral Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News