KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai energi panas bumi harusnya bisa menjadi tulang punggung mewujudkan ketahanan energi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Penilaian ini didasarkan atas potensi panas bumi Indonesia yang mencapai 23,74 gigawatt (GW) karena berada di ring of fire, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. "Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar dan ini bisa menjadi kekuatan. Tetapi, hingga saat ini belum dioptimalkan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi, seperti ketersediaan infrastruktur untuk menuju ke panas bumi tersebut," kata Fahmy dalam keterangannya, Jumat (19/12).
Eksplorasi Panas Bumi Masih Terkendala Infrastruktur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai energi panas bumi harusnya bisa menjadi tulang punggung mewujudkan ketahanan energi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Penilaian ini didasarkan atas potensi panas bumi Indonesia yang mencapai 23,74 gigawatt (GW) karena berada di ring of fire, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. "Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar dan ini bisa menjadi kekuatan. Tetapi, hingga saat ini belum dioptimalkan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi, seperti ketersediaan infrastruktur untuk menuju ke panas bumi tersebut," kata Fahmy dalam keterangannya, Jumat (19/12).
TAG: