KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menggelar International Insurance Seminar (IIS) ke-9 tahun 2023 dengan membahas tren berkelanjutan pasar industri asuransi dengan para pelaku bisnis tersebut.

Selain pembahasan tren berkelanjutan, disinggung pula bagaimana inovasi serta ekspektasi konsumen di pasar asuransi dan reasuransi terkait isu-isu terkini di kanca global. Ada juga pembahasan strategi pendekatan untuk mengumpulkan, mengelola, serta penggunaan informasi secara efisien dan efektif mengenai transisi iklim serta dampaknya terhadap skema CAT Nasional.

Terkait itu, Ketua Umum AAUI Hastanto Sri Margi Widodo mengatakan hal yang mesti digarisbwahi dari topik pembahasan seminar ini adalah bagaimana industri asuransi mempersiapkan diri menghadapi Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 74 dan surviving di pasar global.

“2023 bakal challenging sekali untuk  asuransi karena memang per 1 Januari 2025 kita akan masuk ke standar akuntansi baru,” ujar Hastanto dalam kepada awak media dalam IIS ke-9.

Baca Juga: Pekan Depan, AJB Bumiputera akan Bayar Klaim Polis Tertunda Batch 2

“Bagaimana asuransi bisa surviving di market yang sulit. Untuk itu kita coba dengar ide-ide bagus, ide-ide segar. Dan juga untuk di Indonesia, bagaimana kita bisa regain kepercayaan masyarakat Indonesia untuk asuransi,” imbuh Hastanto.

Adapun terdapat 4 poin bahasan yang menjadi topik utama dari IIS ini, yakni Major Reinsurance Realignment and Its Impact to Insurers’ Volatility, Insuring the Climate Transition vs. Optimizing National CAT Scheme, Finding the New Equilibrium in Insurtech: Scale Economies, Profitability & Value to Customers; dan Electric Vehicle: The Quest for Driving Market Demand and Sustainable Growth.

Keempat poin bahasan itu disesuaikan dengan SDM perasuransian agar memiliki kesiapan dan mampu meningkatkan daya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi