JAKARTA. Komoditas bahan baku makanan atau food ingredient memiliki pangsa pasar ekspor yang sangat besar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag) tahun 2015 saja, nilai pasar ekspor food ingredients seluruh dunia mencapai US$ 1,05 triliun. Hanya, dari jumlah ini Indonesia hanya bisa menghasilkan US$ 7,75 miliar pada tahun lalu atau hanya 0,9% dari total nilai pasar tersebut. Padahal, jika berkaca pada komoditas food ingredient yang dibutuhkan pasar dunia sebagian besar merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti kelapa, kopi, kakao, dan rempah-rempah. Barangkali hanya komoditas buah-buahan dan daging ternak yang tak mampu digarap Indonesia di pasar food ingredient ini. Alih-alih meningkatkan ekspor, pada tahun ini, justru tren ekspor komoditas saat ini cenderung turun. Data Kemdag menyebut, pada semester I-2016, ekspor food ingredient Indonesia turun tipis menjadi US$ 3,40 miliar jika dibandingkan dengan ekspor semester I-2015 yang mencapai US$ 3,69 miliar.
Ekspor bahan makanan masih minim
JAKARTA. Komoditas bahan baku makanan atau food ingredient memiliki pangsa pasar ekspor yang sangat besar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag) tahun 2015 saja, nilai pasar ekspor food ingredients seluruh dunia mencapai US$ 1,05 triliun. Hanya, dari jumlah ini Indonesia hanya bisa menghasilkan US$ 7,75 miliar pada tahun lalu atau hanya 0,9% dari total nilai pasar tersebut. Padahal, jika berkaca pada komoditas food ingredient yang dibutuhkan pasar dunia sebagian besar merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti kelapa, kopi, kakao, dan rempah-rempah. Barangkali hanya komoditas buah-buahan dan daging ternak yang tak mampu digarap Indonesia di pasar food ingredient ini. Alih-alih meningkatkan ekspor, pada tahun ini, justru tren ekspor komoditas saat ini cenderung turun. Data Kemdag menyebut, pada semester I-2016, ekspor food ingredient Indonesia turun tipis menjadi US$ 3,40 miliar jika dibandingkan dengan ekspor semester I-2015 yang mencapai US$ 3,69 miliar.