JAKARTA. Sejak awal tahun, ekspor baja bergerak turun. Sampai tengah tahun, ekspor produk dari baja terus berlanjut. Meski harga naik, namun geliat ekspor produk logam tersebut belum terlihat. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), paruh pertama tahun ini ekspor produk baja turun 9% menjadi US$ 835,6 juta. Khusus Juni saja, ekspor baja anjlok 52% ketimbang Mei jadi US$ 92,1 juta. Salah satu perusahaan yang mencatat penurunan ekspor adalah PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). Semula, GDST mematok ekspor 20% atas penjualan, namun realisasinya jauh panggang dari api. "Porsi ekspor kami semester satu 6%-7% ," kata Hadi Sutjipto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan GDST kepada KONTAN, Minggu (17/7).
Ekspor baja turun 9% di semester satu
JAKARTA. Sejak awal tahun, ekspor baja bergerak turun. Sampai tengah tahun, ekspor produk dari baja terus berlanjut. Meski harga naik, namun geliat ekspor produk logam tersebut belum terlihat. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), paruh pertama tahun ini ekspor produk baja turun 9% menjadi US$ 835,6 juta. Khusus Juni saja, ekspor baja anjlok 52% ketimbang Mei jadi US$ 92,1 juta. Salah satu perusahaan yang mencatat penurunan ekspor adalah PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). Semula, GDST mematok ekspor 20% atas penjualan, namun realisasinya jauh panggang dari api. "Porsi ekspor kami semester satu 6%-7% ," kata Hadi Sutjipto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan GDST kepada KONTAN, Minggu (17/7).