Ekspor ban Gajah Tunggal menggelinding



JAKARTA. Penjualan ban milik PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di pasar ekspor pada semester I-2014 mencapai Rp 2,48 triliun. Ekspor ini naik 31% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2013 yang sebesar Rp 1,89 triliun. Lonjakan ekspor tertinggi menuju ke Amerika Serikat (AS).

Porsi ekspor ke negeri Uwak Sam ini  juga terbesar ketimbang ke negara-negara lain. Persentasenya mencapai 50% dari total ekspor dari perusahaan produsen ban yang dirintis oleh taipan gaek Sjamsul Nursalim ini. 

Selain Amerika Serikat, ekspor Gajah Tunggal menggelinding ke negara-negara di kawasan Timur Tengah dengan porsi 15%. Ada juga yang menuju ke daratan Eropa dan Asia dengan porsi masing-masing 14%. Dan 7% lainnya dari ekspor negara lainnya. "Ekspor menyumbang 33% penjualan kami di semester I-2014," terang Catharina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal, Rabu (27/8). 


Porsi ekspor ini lebih rendah jika dibandingkan porsi ekspor semester I-2013 lalu di angka 32,16%. Adapun pendapatan Gajah Tunggal di semester I-2014 adalah Rp 6,56 triliun, naik 7% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 senilai Rp 6,13 triliun. Catharina bilang, dalam tiga sampai empat tahun ke depan, porsi ekspor ditargetkan bisa menyumbang 35%-36% dari pendapatan. Untuk memperkuat ekspor, perseroan telah merambah pasar Amerika Latin. "Kami sudah pasok ke Brazil, saat ini kami sedang penjajakan ke Meksiko," jelasnya. 

Untuk pasar domestik, penjualan Gajah Tunggal justru turun. Pada paruh pertama tahun ini, penjualan domestik tercatat Rp 4,08 triliun turun 3,6% jika dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,23 triliun. 

Kompetisi yang ketat dan lesunya permintaan ban dari tambang dan komoditas menjadi faktor pemicunya. "Pangsa pasar kami di domestik sekitar 21%," jelas Catharina.

Namun begitu, gajah Tunggal melihat secercah harapan dari penjualan mobil murah atau low cost green car (LCGC). Perusahaan mengklaim, sampai pertengahan 2014, sekitar 50%-60% mobil LCGC telah menggunakan ban Gajah Tunggal. 

Untuk mengejar kenaikan penjualan, Gajah Tunggal menambah produksi ban dari 35.000 unit per hari di tahun 2013 menjadi 45.000 unit per hari tahun ini. 

Walaupun pendapatan semester I-2014 naik, tetapi perseroan membukukan penurunan laba menjadi Rp 228 miliar, atau turun 50,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai 460 miliar. "Profit kami turun karena rupiah melemah. Sebab, bahan baku kami diimpor pakai dollar," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto