Ekspor ban masih loyo



JAKARTA. Kinerja ekspor ban mobil para produsen ban di dalam negeri hingga pertengahan tahun ini diperkirakan bakal merosot tajam. Pasalnya, permintaan ban mobil di pasar ekspor masih lesu.

Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) memperkirakan, hingga akhir semester pertama tahun ini, ekspor ban mobil Indonesia hanya sekitar 14,4 juta unit. Jumlah tersebut turun 15,29% ketimbang periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 17 juta unit. "Pasar global masih kena dampak krisis," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane kepada KONTAN, Minggu (30/6).

Menurut Aziz, pelemahan kondisi ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat berdampak besar bagi produsen ban domestik. Pasalnya, kedua pasar ini merupakan tujuan utama ekspor para produsen ban di Indonesia. Lihat saja, hingga lima bulan pertama tahun ini, ekspor ban mobil tercatat hanya 11,9 juta unit atau anjlok 16,19% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang sebesar 14,2 juta unit.


Akibat penurunan kinerja ini, Aziz memperkirakan, kinerja ekspor ban selama tahun 2013 tak begitu menggembirakan. "Sama dengan tahun lalu saja sudah cukup bagus," ujar dia. Sekedar informasi, selama 2012, ekspor ban mobil hanya sebesar 32,11 juta unit, merosot 10,5% bila dibandingkan dengan realisasi ekspor tahun 2011 yang mencapai 35,88 juta unit.

Di sisi lain, APBI mencatat, serapan ban mobil di pasar domestik justru lebih cemerlang. Kenaikan penjualan ban di dalam negeri terjadi baik untuk pasar Original Equipment Manufacturer (OEM) maupun replacement alias ban pengganti.

Penjualan ban ke pasar OEM selama Januari hingga Mei lalu tercatat sebanyak 2,4 juta unit. Jumlah ini tumbuh 9,9% bila dibandingkan dengan penjualan ban OEM pada periode yang sama di 2012 yang mencapai 2,2 juta unit.

Sementara, penjualan ke pasar replacement dalam lima bulan pertama tahun ini mencapai 5,3 juta unit. Angka ini tumbuh 10,41% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang sebesar 4,8 juta unit. "Pasar domestik tertolong oleh penjualan mobil yang masih tetap bergairah," ungkap Aziz.

Kinerja pasar domestik yang membaik ini mendorong produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk berharap bisa memperbesar kontribusi penjualan di pasar domestik. Perusahaan berkode emiten MASA ini menargetkan kontribusi penjualan di pasar domestik naik dari 25% menjadi 28% dari total penjualan perusahaan.

Sebelumnya, Sukarman, Wakil Presiden Direktur MASA, bilang, dengan kondisi ekspor yang masih muram, MASA hanya menargetkan penjualan tumbuh 2,8% dari tahun lalu. Di tahun 2012, total penjualan Multistrada mencapai US$ 321 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi