Ekspor Ban Terpangkas Krisis Amerika



JAKARTA. Gelindingan ban tak lagi mulus. Industri ban di tanah air mau tak mau tersandung imbas krisis global yang mengguncang dunia saat ini. Apalagi, pasar Amerika adalah pasar ekspor terbesar kedua setelah Eropa.Tahun lalu, ekspor ban Indonesia ke negeri Abang Sam ini senilai US$ 156 juta.  Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane bilang, ia telah menurunkan target ekspor bannya pada tahun ini. "APBI menurunkan target penjualannya dari US$ 1,5 miliar menjadi US$ 1,1 miliar," katanya, saat pertemuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian. Selain menciutkan target, produsen ban tanah air juga bakal mengalihkan pasar ke dalam negeri dan Timur Tengah. Apalagi, saat ini muncul isu fasilitas Generalited System of Preference (GSP) alias fasilitas keringanan bea masuk untuk produk ekspor dari negara berkembang antara lain Indonesia akan dicabut. "Kalau ini dicabut, maka bea masuknya akan menjadi mahal sehingga produk kita akan sulit bersaing," paparnya. Walau pasar Amerika krisis, Azis yakin pasar Eropa tetap akan stabil. "Kalau Eropa juga tergerus, maka penjualan ban akan semakin parah," katanya. Sebabnya, pada tahun 2007, penjualan ban ke Eropa menduduki peringkat pertama dengan nilai US$ 200 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: