Ekspor barang dan jasa turun 11,66% pada kuartal II-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor barang dan jasa pada kuartal II-2020 terkontraksi 11,66% secara tahunan atau year on year (yoy). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kontraksi ekspor barang dan jasa disebabkan oleh penurunan semua komponennya, baik ekspor barang maupun ekspor jasa. 

"Ekspor barang mengalami penurunan 6,52% yoy, dan ekspor jasa mengalami kontraksi yang dalam sekali, yakni sebesar 52,70% yoy," kata Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/8) via konferensi video. 

Penurunan ekspor barang didorong oleh penurunan ekspor barang nonminyak dan gas (nonmigas). Kontraksi ekspor nonmigas mencapai 7,51% yoy setelah naik 4,66% yoy pada kuartal I-2020 dan tumbuh 2,11% yoy pada kuartal II-2019. 


Baca Juga: Konsumsi pemerintah minus 6,90% yoy pada kuartal II-2020

Penurunan ini juga dipengaruhi oleh penurunan harga hasil tambang timah, aluminium, dan tembaga baik dibandingkan dengan kuartal I-2020 maupun dibandingkan dengan kuartal II-2019. Kabar baiknya, harga komoditas makanan seperti gandung, minyak kelapa sawit, dan kedelai nampak naik bila dibandingkan dengan tahun lalu. 

Sementara itu, ekspor barang migas terpantau naik yaitu 3,83% yoy pada kuartal II-2020. Ini sejalan dengan peningkatan volume ekspor migas. 

Lebih lanjut, ekspor jasa nampak terpukul dalam, yaitu merosot 52,70%. Ini sejalan dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia dan penurunan devisa masuk. 

Baca Juga: BPS ungkap sejumlah indikator perbaikan ekonomi di kuartal III-2020, apa saja?

Secara keseluruhan, penurunan ekspor barang dan jasa ini juga disebabkan oleh kontraksi perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia dengan pangsa ekspor 11,42% pada kuartal II-2020 terkontraksi 9,5% yoy. 

Demikian juga dengan Singapura yang merupakan salah satu pangsa ekspor terbesar Indonesia mengalami kontraksi 12,6% yoy pada kuartal II-2020. Pun dengan Korea Selatan yang juga terkontraksi 2,9% yoy, juga Hong Kong yang juga minus pada kuartal II-2020, dan Uni Eropa.

Baca Juga: Ekonomi minus 5,32% tak jadi hambatan penguatan IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati