Ekspor batubara untuk Jepang sudah banyak dialihkan ke negara Asia lainnya



JAKARTA. Dampak bencana tsunami dan gempa di Jepang sudah mulai dirasakan oleh pengusaha batubara di dalam negeri. Akibatnya, banyak pengusaha batubara yang harus mengalihkan pasarnya ke negara-negara lain untuk menggantikan pasar Jepang."Negara-negara tersebut adalah India, Taiwan, China dan Malaysia," ujar Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia (MPI), Herman Afif Kusumo kepada KONTAN, Selasa (22/3).Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI), Bob Kamandanu mengatakan, saat ini sudah ada satu kapal batubara dengan kapasitas angkut 60.000 ton yang dialihkan ke China. Menurut Bob, pengalihan kapal batubara ke China ini karena ada lima pembangkit batu bara di Jepang yang rusak akibat bencana. "Untuk dampak lebih jelasnya, kami masih menunggu hasil assessment pemerintah Jepang. Akhir minggu ini hasilnya baru bisa kelihatan," kata Bob. tandas Bob.Merujuk kepada data International Energy Agency (IEA), Jepang adalah importir terbesar batubara di dunia. Jepang membeli campuran batubara metalurgi dan thermal sebesar 165 juta ton pada tahun 2009. Sebagian besar Impor batubara Jepang berasal dari tambang batubara di Australia, yang pasokannya terbatas sejak akhir tahun lalu akibat banjir dan badai kuat yang mengakibatkan penghentian produksi dan terbatasnya operasional terminal ekspor.Menurut data Ditjen Minerba, di tahun 2010 Jepang mengimpor batubara Indonesia sebesar 24 juta ton, atau hampir 10% dari total produksi batubara Indonesia 2010 sebesar 275 juta ton. Realisasi impor batubara Jepang sendiri pada tahun 2010 berjumlah 116,5 juta ton atau dengan kata lain pada tahun 2010 saja sekitar 20% kebutuhan impor batubara Jepang dipasok dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini