JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (cpo) tak bisa mempertahankan penguatannya. Minimnya permintaan dari negera importir sehingga membuat ekspor CPO beberapa negara berkurang. Ditambah perlambatan perekonomian China yang terjadi membuat harga CPO tak bergerak. Maklum, China merupakan importir CPO terbesar di dunia. Mengutip Bloomberg, Senin (22/9) pukul 15:15 WIB, harga cpo pengiriman Desember 2014 di Malaysia Derivatives Exchange turun 1,56% dari hari sebelumnya menjadi RM 2.078 per metrik ton (MT). Dalam sepekan, harga cpo telah terpangkas 1,88%. "Minyak kelapa sawit mengalami kejatuhan dalam mengingat minimnya permintaan, penurunan ini diikuti oleh minyak kedelai," kata Donny Khor, wakil Direktur berjangka dan komoditas di RHB Investment Bank.
Ekspor berkurang, harga CPO tertekan
JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (cpo) tak bisa mempertahankan penguatannya. Minimnya permintaan dari negera importir sehingga membuat ekspor CPO beberapa negara berkurang. Ditambah perlambatan perekonomian China yang terjadi membuat harga CPO tak bergerak. Maklum, China merupakan importir CPO terbesar di dunia. Mengutip Bloomberg, Senin (22/9) pukul 15:15 WIB, harga cpo pengiriman Desember 2014 di Malaysia Derivatives Exchange turun 1,56% dari hari sebelumnya menjadi RM 2.078 per metrik ton (MT). Dalam sepekan, harga cpo telah terpangkas 1,88%. "Minyak kelapa sawit mengalami kejatuhan dalam mengingat minimnya permintaan, penurunan ini diikuti oleh minyak kedelai," kata Donny Khor, wakil Direktur berjangka dan komoditas di RHB Investment Bank.