Ekspor bibit lobster hanya untungkan Vietnam



JAKARTA. Keputusan kontroversial Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melarang ekspor bibit lobster ke luar negeri menuai protes dari nelayan dan pelaku usaha lobster di Tanah Air. Namun, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempunyai alasan melarang ekspor bibit lobster karena hanya menguntungkan negara tertentu saja.

Susi mengatakan saat ini, negara tetangga Indonesia, Vietnam menjadi tujuan utama ekspor lobster di Indonesia. Nah saat ini, Vietnam menjadi negara eksportir lobster terbesar dunia. Tapi bibit lobster itu justru berasal dari Indonesia.

“Makanya saya tidak izinkan ekspor bibit ke Vietnam. Lebih baik orang Bali, Sumatera, Jakarta, atau daerah lainnya yang beli. Jadi, tidak boleh dibeli Vietnam”, ujar Susi, akhir pekan lalu.


Ia menjelaskan pelarangan ekspor bibit lobster dan lobster bertelur ke luar negeri bertujuan melindungi spesies ini dari bahaya penurunan populasi yang signifikan. Selain itu, selama ini mengekspor lobster ternyata tidak menguntungkan para nelayan Indonesia. Sebaliknya malah menguntungkan negara yang selama ini mengimpor bibitnya dari Indonesia, yakni Vietnam.

Karena itu, Susi meminta agar Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyadari hal itu. KKP mencatat, setiap tahun Vietnam mampu memproduksi lobster lebih dari 1.000 ton. Jika dibandingkan ekspor Indonesia jauh lebih kecil, hanya 10 sampai 50 ton saja.

Menteri Susi menambahkan kalau lobster sudah keluar dari Indonesia, minimal harus dengan berat 200 gram. Hal ini lanjut Susi agar pendapatan nelayan meningkat dan negara untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan