JAKARTA. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) memproyeksikan, tahun ini ekspor biji kopi hanya sebanyak 350.000 ton atau turun 22% dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 450.000 ton. Dewan Penasihat GAEKI Moenardji Soedargo mengatakan, faktor penyebab menurunnya kinerja ekspor biji kopi tersebut tidak lain karena menurunnya produksi. Meski tidak merinci, namun salah satu penyebab menurunnya kinerja produksi biji kopi tersebut adalah karena cuaca. Moenardji menambahkan, pengenaan PPN sebesar 10% yang diputusakan oleh Mahkamah Agung (MA) turut menghambat kinerja ekspor biji kopi. Pasalnya, dengan kebijakan tersebut, para eksportir harus memiliki modal tambahan untuk membayar jaminan untuk PPN tersebut.
Ekspor biji kopi diramal turun 22%
JAKARTA. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) memproyeksikan, tahun ini ekspor biji kopi hanya sebanyak 350.000 ton atau turun 22% dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 450.000 ton. Dewan Penasihat GAEKI Moenardji Soedargo mengatakan, faktor penyebab menurunnya kinerja ekspor biji kopi tersebut tidak lain karena menurunnya produksi. Meski tidak merinci, namun salah satu penyebab menurunnya kinerja produksi biji kopi tersebut adalah karena cuaca. Moenardji menambahkan, pengenaan PPN sebesar 10% yang diputusakan oleh Mahkamah Agung (MA) turut menghambat kinerja ekspor biji kopi. Pasalnya, dengan kebijakan tersebut, para eksportir harus memiliki modal tambahan untuk membayar jaminan untuk PPN tersebut.