JAKARTA. Meski harga bijih besi pada semester I 2013 belum stabil, namun produksi dan ekspor komoditas ini justru naik drastis. Tingginya volume ekspor bijih besi disinyalir merupakan aksi ambil untung pengusaha bijih besi sebelum larangan ekspor mineral mentah (ore) berlaku awal tahun depan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), selama lima bulan pertama tahun ini, ekspor bijih besi yang tidak diaglomerasi mencapai 7,55 juta ton, naik 38,2% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,46 juta ton. Ahmad Ardianto, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), bilang, pengusaha pertambangan bijih besi memanfaatkan momentum sebelum pemberlakuan larangan ekspor di tahun depan. "Buktinya, sekarang sudah masuk 326 proposal smelter yang diajukan pengusaha ke pemerintah agar tetap bisa melakukan ekspor," tutur dia, kemarin.
Ekspor Bijih Besi Meningkat Signifikan
JAKARTA. Meski harga bijih besi pada semester I 2013 belum stabil, namun produksi dan ekspor komoditas ini justru naik drastis. Tingginya volume ekspor bijih besi disinyalir merupakan aksi ambil untung pengusaha bijih besi sebelum larangan ekspor mineral mentah (ore) berlaku awal tahun depan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), selama lima bulan pertama tahun ini, ekspor bijih besi yang tidak diaglomerasi mencapai 7,55 juta ton, naik 38,2% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,46 juta ton. Ahmad Ardianto, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), bilang, pengusaha pertambangan bijih besi memanfaatkan momentum sebelum pemberlakuan larangan ekspor di tahun depan. "Buktinya, sekarang sudah masuk 326 proposal smelter yang diajukan pengusaha ke pemerintah agar tetap bisa melakukan ekspor," tutur dia, kemarin.