KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen biodiesel Indonesia pesimistis melihat kinerja ekspor biodiesel ke Uni Eropa (UE) di tahun 2020. Hal ini menyusul keputusan Komisi Uni Eropa yang mengenakan tarif Bea Masuk Anti Subsidi (BMAS) untuk produk biodiesel Indonesia sebesar 8%-18%. "Menurut saya, kita sulit untuk ekspor ke Eropa di 2020," ujar Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan kepada Kontan.co.id, Selasa (10/12). Paulus mengatakan, ekspor ke Eropa sudah melambat sejak September 2019. Bahkan, sejumlah eksportir sudah menghentikan ekspor ke negara tersebut.
Ekspor biodiesel ke Uni Eropa terganjal bea masuk, Aprobi: Kita buka pasar baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen biodiesel Indonesia pesimistis melihat kinerja ekspor biodiesel ke Uni Eropa (UE) di tahun 2020. Hal ini menyusul keputusan Komisi Uni Eropa yang mengenakan tarif Bea Masuk Anti Subsidi (BMAS) untuk produk biodiesel Indonesia sebesar 8%-18%. "Menurut saya, kita sulit untuk ekspor ke Eropa di 2020," ujar Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan kepada Kontan.co.id, Selasa (10/12). Paulus mengatakan, ekspor ke Eropa sudah melambat sejak September 2019. Bahkan, sejumlah eksportir sudah menghentikan ekspor ke negara tersebut.