JAKARTA. Hambatan perdagangan internasional ke Uni Eropa untuk produk sawit dan turunannya tak pernah surut. Setelah sebelumnya dihadang dengan kampanye negatif antisawit, kini ekspor biodiesel ikut dijegal. Uni Eropa akan memberlakukan bea masuk antidumping terhadap produk biodiesel asal Indonesia selama lima tahun. Tentunya ini dilakukan setelah mereka bisa membuktikan perusahaan-perusahaan tersebut menjual biodiesel ke Eropa di bawah harga dalam negeri. Tidak hanya Indonesia, Argentina juga terkena bea masuk dumping dari Uni Eropa. Bea masuk anti dumping untuk Argentina mencapai € 245,65 per ton. Sementara biodiesel asal Indonesia dikenakan bea masuk anti dumping di kisaran € 76,94 sampai € 178,85 per ton. Perusahaan asal Indonesia yang produknya terkena bea masuk antidumping antara lain: PT Musim Mas, PT Pelita Agung Agrindustri (Permata Hijau Group), PT Wilmar Nabati Indonesia, dan Wilmar Bioenergi Indonesia (Wilmar Grup). "Persentase antidumpingnya berkisar antara 10% hingga 20%," ujar Oke Nurwan, Direktur Pengamanan Perdagangan, Kementrian Perdagangan (Kemdag), kemarin.
Ekspor biodiesel terkena dumping
JAKARTA. Hambatan perdagangan internasional ke Uni Eropa untuk produk sawit dan turunannya tak pernah surut. Setelah sebelumnya dihadang dengan kampanye negatif antisawit, kini ekspor biodiesel ikut dijegal. Uni Eropa akan memberlakukan bea masuk antidumping terhadap produk biodiesel asal Indonesia selama lima tahun. Tentunya ini dilakukan setelah mereka bisa membuktikan perusahaan-perusahaan tersebut menjual biodiesel ke Eropa di bawah harga dalam negeri. Tidak hanya Indonesia, Argentina juga terkena bea masuk dumping dari Uni Eropa. Bea masuk anti dumping untuk Argentina mencapai € 245,65 per ton. Sementara biodiesel asal Indonesia dikenakan bea masuk anti dumping di kisaran € 76,94 sampai € 178,85 per ton. Perusahaan asal Indonesia yang produknya terkena bea masuk antidumping antara lain: PT Musim Mas, PT Pelita Agung Agrindustri (Permata Hijau Group), PT Wilmar Nabati Indonesia, dan Wilmar Bioenergi Indonesia (Wilmar Grup). "Persentase antidumpingnya berkisar antara 10% hingga 20%," ujar Oke Nurwan, Direktur Pengamanan Perdagangan, Kementrian Perdagangan (Kemdag), kemarin.