BEIJING. Ekspor China pada September melesat dibandingkan tiga bulan terakhir. Pertumbuhan ekspor ini menghapuskan kekhawatiran perekonomian global menuju resesi seperti 2009 silam.Bea Cukai China mengatakan, pengiriman barang ke luar negeri September lalu naik 9,9% dibandingkan bulan yang sama 2011 lalu. Kenaikan ini melampaui konsesus para analis yang memperkirakan, pertumbuhan ekspor China hanya sebesar 5,5%.Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengiriman barang ke Amerika Serikat. Sementara ekspor ke Jepang untuk pertama kali naik sejak Juni lalu dan ke Asia terbang sebesar 25,5%.Kenaikan ekspor ke negara tersebut mengkompensasi penurunan ekspor ke Uni Eropa. Ekspor China ke Eropa anjlok 10,7% bulan lalu.Secara keseluruhan, neraca perdagangan China pada bulan lalu masih surplus kendati ada peningkatan impor. Selama sembilan bulan pertama tahuni ini, surplus perdagangan China mencapai US$ 148,3 miliar atau naik 38% dibandingkan dengan periode yang sama 2011 lalu.Pertumbuhan ekspor ini menghapuskan keraguan terhadap melambannya pertumbuhan ekonomi China. Awal pekan ini, IMF telah mengoreksi pertumbuhan ekonomi Negeri Tembok Raksasa tahun ini menjadi 7,8%. Angka pertumbuhan ini yang terendah sejak 1999."Kami melihat pertumbuhan ekspor China akan bertahan pada kisaran 8% hingga 9% pada kuartal keempat," kata Analis ANZ Banking Group Liu Li-Gang. Hasil survei Bloomberg memperkirakan, ekonomi China akan tumbuh sebesar 7,4% pada kuartal ketiga tahun ini. Rencananya China akan mengumumkan angka pertumbuhan pada 18 Oktober mendatang.
Ekspor China di September melampaui perkiraan
BEIJING. Ekspor China pada September melesat dibandingkan tiga bulan terakhir. Pertumbuhan ekspor ini menghapuskan kekhawatiran perekonomian global menuju resesi seperti 2009 silam.Bea Cukai China mengatakan, pengiriman barang ke luar negeri September lalu naik 9,9% dibandingkan bulan yang sama 2011 lalu. Kenaikan ini melampaui konsesus para analis yang memperkirakan, pertumbuhan ekspor China hanya sebesar 5,5%.Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengiriman barang ke Amerika Serikat. Sementara ekspor ke Jepang untuk pertama kali naik sejak Juni lalu dan ke Asia terbang sebesar 25,5%.Kenaikan ekspor ke negara tersebut mengkompensasi penurunan ekspor ke Uni Eropa. Ekspor China ke Eropa anjlok 10,7% bulan lalu.Secara keseluruhan, neraca perdagangan China pada bulan lalu masih surplus kendati ada peningkatan impor. Selama sembilan bulan pertama tahuni ini, surplus perdagangan China mencapai US$ 148,3 miliar atau naik 38% dibandingkan dengan periode yang sama 2011 lalu.Pertumbuhan ekspor ini menghapuskan keraguan terhadap melambannya pertumbuhan ekonomi China. Awal pekan ini, IMF telah mengoreksi pertumbuhan ekonomi Negeri Tembok Raksasa tahun ini menjadi 7,8%. Angka pertumbuhan ini yang terendah sejak 1999."Kami melihat pertumbuhan ekspor China akan bertahan pada kisaran 8% hingga 9% pada kuartal keempat," kata Analis ANZ Banking Group Liu Li-Gang. Hasil survei Bloomberg memperkirakan, ekonomi China akan tumbuh sebesar 7,4% pada kuartal ketiga tahun ini. Rencananya China akan mengumumkan angka pertumbuhan pada 18 Oktober mendatang.