JAKARTA. Kinerja ekspor serta harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang melemah menjadi kesempatan industri pengolahan CPO dalam negeri untuk meningkatkan produksi. Hal itu bisa dilakukan apabila pemerintah konsisten menggarap energi terbarukan yakni biodisel. Direktur Perdagangan PT Wilmar Nabati Indonesia Darwin Indigo khawatir ekspor CPO pada tahun depan akan terus menurun. Selain karena pasar Tiongkok dan India mulai mengurangi ketergantungan CPO, tahun ini produksi CPO juga bakal lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. "Itu efek kekeringan, baru akan terasa dampaknya 6 bulan sampai 12 bulan. Oleh karena itu produksi tahun ini sepertinya tidak akan lebih besar daripada tahun lalu," ujar Darwin, Kamis (13/11). Produksi yang melemah turut mendorong pelemahan kinerja ekspor CPO.
Ekspor CPO loyo, konsumsi lokal akan naik 30%
JAKARTA. Kinerja ekspor serta harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang melemah menjadi kesempatan industri pengolahan CPO dalam negeri untuk meningkatkan produksi. Hal itu bisa dilakukan apabila pemerintah konsisten menggarap energi terbarukan yakni biodisel. Direktur Perdagangan PT Wilmar Nabati Indonesia Darwin Indigo khawatir ekspor CPO pada tahun depan akan terus menurun. Selain karena pasar Tiongkok dan India mulai mengurangi ketergantungan CPO, tahun ini produksi CPO juga bakal lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. "Itu efek kekeringan, baru akan terasa dampaknya 6 bulan sampai 12 bulan. Oleh karena itu produksi tahun ini sepertinya tidak akan lebih besar daripada tahun lalu," ujar Darwin, Kamis (13/11). Produksi yang melemah turut mendorong pelemahan kinerja ekspor CPO.